Laino, 29 Januari 2017

Sejatinya, saya sudah mengetik 2 halaman di laptop. Dua halaman yang tidak sanggup saya eksekusi. Bukan karena saya lemah. Tetapi, karena air mata lebih duluan mengalir lebih cepat ketimbang tangan saya yang mengetik abjad membentuk kalimat di laptop.

Ini episode pilu bagi saya. Sesal yang tak berkesudahan bila saya ingat terus. Makanya, tulisan tentangnya, tidak saya publish secara detil. Ini yang umum saja ya. Maaf.

Sebagai ibu baru, saya tidak tahu apa-apa tentang kejang. Sampai anak saya kejang. Setelah 4 tahun lebih. Saya mengumpulkan banyak hal.

Kejang biasanya karena demam yang dibiarkan. Ketika anak demam, kita harus melakukan banyak hal. Demam adalah kode. Kode bahwa ada yang tidak beres di dalam. Mungkin radang, infeksi, baik ringan maupun berat. Bila ringan, booster ASI atau ekstrafood dan digendong skin to skin bisa menurunkan. Sembari terap kompres.

Untuk kompres, lebih disarankan menggunakan kain daripada tempelan yang suka dijual di toko-toko. Meskipun tidak nyaman bagi anak, tapi menurut dokter yang pernah menangani Hafshoh. It s better the "handuk kecil".

Oh ya, saya juga pernah dengar orang bilang pakai alkohol. Saya tanya ke dokter anak perihal ini. Yang dijawabnya: "Alkohol dipakai kalau panasnya tinggi sekali bu. Kalau tidak tinggi skali dikasih alkohol, reseptor (kalau gak salah ingat ini, reseptor apa sensor yah?) diotak baca pesan 'dingin'. Jadi otak bisa tingkatkan lagi panasnya."

Saya kaget. Syukurlah saya bertanya.

Oh ya, kompres air hangat juga lebih baik daripada air dingin. Air dingin bisa menyebabkan anak menggigil.

Waktu 2 bulan lalu. Hafshoh sempat menggigil. Mungkin karena pintu kamar terbuka. Kakinya dingin. Tapi dahinya panas. Kami panik. Panggil perawat.

Si perawat hanya menyarankan untuk meratakan suhu tubuhnya. Katanya ini gak baik bu. Harus diratakan. Kasi minyak telon dan terus usap. Selimuti kakinya yang dingin. Kalau sudah rata, boleh dilepas.

Dokter Nurfa juga sering menyarankan pada saya untuk sering meminumkan air putih. Panas kalau tidak keluar, katanya bisa dibantu lewat urin. Jadi kalau sering minum, trus kencing, panas juga keluar. Jadi bisa hindari kejang. Bismillah.

Jujur, saya baru tahu alasan ilmiah sering minum untuk orang demam. Pelajaran saya sepertinya masih kurang.

Oh ya. Untuk sehatnya anak, untuk hindari kejang, bila demam, jangan berhenti begadang dengan mengompres anak pada bagian dahi, ketiak, blakang kalo bisa, lipatan paha. Jangan lupa air hangat ya ...

Wa Saripah

0 Comments