Seekor Kucing di MAN KASIPUTE
Saya, seorang muslimah. Tetapi entah lah. Saya selalu berharap bisa menjadi seorang muslimah yang baik meski mungkin bukan terbaik. Ya Alloh …. Semoga saja Engkau mengampuni semua dosa-dosa yang telah saya lakukan sebelum ini. Karena sesungguhnya, saya merasa begitu banyak kesalahan dan kekeliruan sikap saya dalam beragama.
Ya Alloh, betapa saya tadi tersadar dan teringat kembali. Betapa kejadian sore tadi cukup membuat saya kembali memperkuat apa yang disebut kematian itu datangnya tiba-tiba dan tidak disangka-sangka.
Sore tadi ketika suami saya memberi ta’lim pada anak perwalian saya, saya sempat mengelus dua ekor kucing berwarna coklat muda. Saya sempat kagum dengan berkasihan-kasihannya dua ekor kucing ini. Mereka terlihat seperti kembar atau mungkin kakak beradik. Mereka ada di atas meja. Kucing yang satu menindih kucing yang lain sebagai bentuk luapan saling sayangnya mereka satu sama lain. Saya mengelus kepala salah satunya.
Kasihan kucing ini. Mereka dibuang di sekolah ini. Di sekolah yang jauh dari rumah penduduk dan makanan. Mereka masih cukup kecil untuk bisa mencari mangsa untuk mengisi perut mereka. Ketika saya dan anak-anak akan kembali pulang ke rumah, saya mengingatkan seorang murid saya untuk membawa pulang kedua kucing itu. Dia mengangkat keduanya. Masing-masing di tangan yang berbeda. Kiri dan kanan. Qodarulloha wa maa sya’a fa ‘al….. ketika anak itu sudah naik motor dan memegang kucing itu di tangannya, tiba-tiba saja seekor kucing dari tangannya terlepas dan dilindas oleh ban motor temannya. Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un.
Ya Alloh, betapa saya berniat kucing itu dibawa pulang untuk diselamatkan nyawanya. Supaya dia bisa makan, minum, dan lain-lain. Tetapi ternyata, yang saya inginkan dan anak-anak siswa saya saat itu adalah tidak seperti yang dikehndaki oleh Alloh. Alloh berkehendak lain. Alloh mengambil miliknya sore itu. Seekor kucing yang masih kecil.
Kucing yang satu, tinggal seorang diri.
Ya Alloh, berikanlah kebaikan yang banyak untuk saya dan suami saya serta kedua orang tua kami dan saudara-saudara kami. Tunjukkanlah hidayahMU kepada kami Ya Alloh. Berikanlah saya bisa istiqomah di dalam menetapi agamaMU Ya Alloh.
Karena, berkasihan-kasihannya kami satu sama lain tidak kemudian menjadi landasan dan indikator bahwa kita akan bersama terus. Bukankah seperti itu yang terjadi pada kucing tadi?????
SUBHANALLOH WAL HAMDULILLAH WA LAA ILAHA ILLALLOH WALLOHU AKBAR
Ya Alloh, betapa saya tadi tersadar dan teringat kembali. Betapa kejadian sore tadi cukup membuat saya kembali memperkuat apa yang disebut kematian itu datangnya tiba-tiba dan tidak disangka-sangka.
Sore tadi ketika suami saya memberi ta’lim pada anak perwalian saya, saya sempat mengelus dua ekor kucing berwarna coklat muda. Saya sempat kagum dengan berkasihan-kasihannya dua ekor kucing ini. Mereka terlihat seperti kembar atau mungkin kakak beradik. Mereka ada di atas meja. Kucing yang satu menindih kucing yang lain sebagai bentuk luapan saling sayangnya mereka satu sama lain. Saya mengelus kepala salah satunya.
Kasihan kucing ini. Mereka dibuang di sekolah ini. Di sekolah yang jauh dari rumah penduduk dan makanan. Mereka masih cukup kecil untuk bisa mencari mangsa untuk mengisi perut mereka. Ketika saya dan anak-anak akan kembali pulang ke rumah, saya mengingatkan seorang murid saya untuk membawa pulang kedua kucing itu. Dia mengangkat keduanya. Masing-masing di tangan yang berbeda. Kiri dan kanan. Qodarulloha wa maa sya’a fa ‘al….. ketika anak itu sudah naik motor dan memegang kucing itu di tangannya, tiba-tiba saja seekor kucing dari tangannya terlepas dan dilindas oleh ban motor temannya. Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un.
Ya Alloh, betapa saya berniat kucing itu dibawa pulang untuk diselamatkan nyawanya. Supaya dia bisa makan, minum, dan lain-lain. Tetapi ternyata, yang saya inginkan dan anak-anak siswa saya saat itu adalah tidak seperti yang dikehndaki oleh Alloh. Alloh berkehendak lain. Alloh mengambil miliknya sore itu. Seekor kucing yang masih kecil.
Kucing yang satu, tinggal seorang diri.
Ya Alloh, berikanlah kebaikan yang banyak untuk saya dan suami saya serta kedua orang tua kami dan saudara-saudara kami. Tunjukkanlah hidayahMU kepada kami Ya Alloh. Berikanlah saya bisa istiqomah di dalam menetapi agamaMU Ya Alloh.
Karena, berkasihan-kasihannya kami satu sama lain tidak kemudian menjadi landasan dan indikator bahwa kita akan bersama terus. Bukankah seperti itu yang terjadi pada kucing tadi?????
SUBHANALLOH WAL HAMDULILLAH WA LAA ILAHA ILLALLOH WALLOHU AKBAR
0 Comments