Tentang Hafshoh Kini
10 Agustus 2015.
Hafshoh sudah tumbuh lebih. Tubuhnya telah mulai bertransformasi menjadi
anak-anak dengan segudang pertanyaan yang hampir tidak ada titiknya. Setiap
pertanyaan yang dikeluarkannya, akan tetap menjadi pertanyaan setelah terjawab.
Hafshoh: Umi, kenapa
da sendirian itu anak?
Me: ummi nya lagi di
dapur.
Hafshoh: kenapa da
di dapur?
Me: Memasak dia nak.
Hafshoh: kenapa da
memasak?
Me: supaya orang
bisa makan.
Hafshoh: kenapa
supaya orang bisa makan?
Dst. Tanpa ujung
tanpa titik. Setiap pertanyaannya akan membuat otak saya berpikir dan mencoba
mencari jawaban yang terbaik. Kadang-kadang sih, saya kerap memberinya jawaban
yang kadang tidak saya dengar pertanyaannya karena sedang ada kesibukan lain.
Kalau kondisinya begitu biasanya jawaban saya salah. Dia pun langsung menegur
dan membenarkan kalau dia tahu. Hem…
Kalau jawabannya
tidak membuatnya menerima, dia akan memberi sanggahan dan kembali menganalisa respon saya setelahnya. Nanti
setelah dirasanya puas dia akan ber ‘oh’.
Hufffft.
Kadang dia lihat
gambar seorang anak atau apapun itu. Gambar yang berdiri sendiri tanpa ada
teman. Misalnya gambar kucing yang hanya seekor, gambar bayi yang sedang
berbaring sendiri. Dia pasti akan menarik saya dan mengeluarkan sejumlah
pertanyaan-pertanyaan yang diramunya sendiri. ‘umi, kenapa da sendirian ini
kucing?’, ‘mana umminya?’, ‘da bikin apa umminya?’. Pertanyaan ini kadang saya
jawab saja seperti pola percakapan diatas. Padahal kan, kalau memotret atau itu
berupa gambar yang ada di buku. Kadang memang digambar atau di potretnya
seperti itu. Teman, ibu, bapaknya siapa yang tau sedang bikin apa. Saya kadang
masih berupaya mencari solusi untuk pertanyaan seperti itu. Sementara ini yang
saya terapkan adalah menjawab sekenanya saja. Semoga kelak ada ketemu cara yang
paling pas.
She wanna knows
everything new. And everything is new for her.
Anak-anak adalah
makhluk yang cerdas. Melebihi kemampuan orang dewasa menganalisa kalau bagi
saya, kita harus membantunya mengembangkan kemampuannya itu.
Dipusblish 12 Agustus 2015
0 Comments