Jangan Mencela Shahabat Rosulullah
Membaca Saja Tidak Cukup
Unek-Unekku Pada Tarikh Khulafa'
Di sampul belakang buku Tarikh Khulafa' karya Imam As Suyuthi, tertulis kalimat indah seperti ini;
"Kekhalifahan... adakalanya berada di tangan orang sholih dan adakalanya berada di tangan orang yang zhalim dan durhaka. Namun bagaimanapun kondisi mereka tetap lebih baik dibanding dengan masa pasca kejatuhan khilafah."
Pada saat membaca isinya, saya sudah siap untuk membersihkan hati dari celaan. Karena mengingat nasehat kalimat di cover belakang buku itu.
Namun, karena ada yang membuat saya heran, saya pun bertanya kepada suami.
"Kenapa anaknya Abu Bakr; Muhammad bin Abu Bakr sudah tarik jenggotnya Utsman mau dibunuh. Tetapi, dia mundur karena Utsman Bin Affan menasehatinya?
Trus...
Sewaktu Utsman sudah dibunuh, ketika ditanyai; dia bilang ji dia bertobat waktu Utsman nasehat.
Kenapa Amr Bin Ash di kubu Muawiyah bukan ke Ali waktu fitnahnya itu di?
sebenarnya masih banyak pertanyaanku. Tetapi suami menjawab.
MUAWIYAH ITU AHLI BADR. JANGAN KARENA MEMBACA SEJARAH MENJADIKAN CELAH UNTUK MENCELA SHAHABAT ROSULULLOH. APALAGI AHLI BADR YANG DIJAMIN SURGA. ALI BIN ABI THOLIB JUGA TERMASUK ORANG YANG DIJAMIN SURGA. DI ZAMAN ITU FITNAH TERJADI.
(DAN MEMANG ADA BANYAK FITNAH SETAUKU).
Saya langsung tidak bertanya mi lagi. Terjawab mi unek-unekku. Intinya, itu tadi. Saya baca saja, tapi tidak boleh dalam hatiku ada celaan. Siapa dan bagaimana ibadahku dibanding mereka.
Hiks...
Astaghfirullah...
1 Comments
Astagfirullah, emang gak boleh memiliki celaan meskipun itu dalam hati ya.
ReplyDelete