Aliran Rasa
Perbedaan
Malam tadi, Hafshoh dan saya berbicara soal calon adiknya.
H: Umi... Kalau adikku laki-laki, bisakah da pake celana panjangku?
Me: Bisa. Tapi yang modelnya cocok buat laki-laki.
H: Seperti apa itu?
Me: Kalau yang gambarnya bunga buat Hafshoh saja.
H: Oh... Kalau ada pitanya, jangan kasih ade?
Me: iya.
H: Tapi Umi... Kalau da lahir, bagaimana kita tau bahwa dia laki-laki?
Saya diam. Saya memeras otak mencari perbedaan selain farji. Anting? Belum dipasang kan kalau dia perempuan dan baru lahir. Jakun? Dewasa pi baru ada. Jenggot? Dewasa pi juga.
...
Dalam proses tadi dia sudah bertanya dua kali. Kali yang ketiga, akhirnya saya jawab.
Me: Beda Nak. Kalau perempuan tempat kencingnya seperti Hafshoh. Kalau laki-laki berbeda. Dia agak panjang.
H: Oh...
Dari wajahnya, saya tau dia ingin menelusuri. Langsung saya potong...
Me: Tapi Hafshoh tidak boleh lihat tempat kencing orang. Itu aurat. Daerah pribadi. Hafshoh tau mi bedanya toh?
Hafshoh tersenyum dan mengangguk, tanda faham bedanya laki dan perempuan ketika bayi.
Lanjut ganti topik.
Bagaimanapun juga, beberapa ilmu penting di sesi 11 Kelas Bunda Sayang, sangat penting untuk segera saya eksekusi.
#AliranRasaSesi11
#Tantangan10Hari
#Sesi11
#LearningbyTeaching
#BundaSayang
#IIPSulawesi
0 Comments