Kenangan Receh
Siang itu Hafshoh menghitung recehannya. Isinya kebanyakan uang seratus atau 500 rupiah. Beberapa lembar 2 ribuan.
Dia kemudian mendatangiku.
H: Umi... Sa tidak butuh ini uang kertas saya. Saya uang receh saja.
Ucapnya sembari menyodorkan lembaran yang sudah dilipatnya.
Dia lalu berucap kembali.
H: Umi... Sa tidak mau saya uang receh Amerika.
Me: Kenapa Nak? Kan bisa buat kenangan.
H: Kenangan? Sa tidak butuh kenangan Umi. Kan sa tabung untuk sa belikan. Ini tidak laku di Indonesia.
Me: Bisa nanti ditukar.
H: Repot Umi. Umi saja yang ambil
Kami lalu mencari uang receh Amerika yang dimaksudnya. Ternyata setelah saya cek, itu uang 500 receh terbaru. Gambarnya berbentuk kepala orang.
Me: Oh... ini uang Indonesia. Ini tulisannya "500 rupiah". Trus ada lagi ini tulisan "Indonesia".
Dia ber "oh."
0 Comments