Sore itu, bulan ditahun Masehi menunjukkan Februari tertanggal 21 hari Senin. 03.30 pm 3 orang guru yang bertugas sebagai pengawas sudah mulai terlihat sok sibuk (hi hi hi, sibuk beneran lho) mengatur anak-anak dan merapikan mereka. Saya, Pak Halizi, dan bu Sumarni pegawas try out hari pertama. Try out yang dijalankan sore hari dengan segala pertimbangan dan pengamatan.
Diawali ruang 1 yang diawasi oleh Bu Sumarni. Dengan jelas dan berkarakter:” iya. Jadi bagi yang tidak mempunyai kartu try out, tidak saya izinkan masuk!!!!!!!” saking tegasnya tanda serunya buanyak. Anak-anak sontak: “bu, tidak ada yang punya kartu”. Bu Sumarni: ……/2*%^$*&&%#@??!!
Ternyata kartunya memang belum dibagikan, he he he. Untung saya tidak melakukan hal yang sama pada anak-anak. He he he
Setelah sedikit penerangan tentang pengisian biodata yang ditanggapi masam dan entahlah oleh anak-anak itu (tuh anak-anak asli lebih cocok untuk dijadikan abdi Negara sebagai pasukan khusus pembela Negara, mereka sepertinya tidak berminat mengisi biodata dan atau sejenisnya, sepertinya lebih condong pada hal-hal prakterk tanpa harus sibuk isi biodata dan berkas ini itu), sayapun membagikan lembaran soal.
Beruntung, hampir selesai. Sayapun berkeliling memastikan biodata yang mereka isi benar. Ternyata, suatu kejadian aneh dan cukup membuatku terpukul…..
“De…… nama sekolah mu apa ini isinya?” tanyaku setelah melihat isian biodata untuk nama sekolahnya diisinya dengan MUHAMMAD BLA BLA BLA (NAMA DISAMARKAN SESAMAR MUNGKIN). Dia: “Muhammad BLA BLA BLA bu…..”. teman-teman lainnya terlihat belum paham, sehingga tidak ada celutukan aneh yang muncul, biasanya sih tanpa diinginkan, diharakan, dan dikomando anak-anak itu suka sekali bercelutuk tanda hiperaktif.
Saya terlihat kaget dan agak kacau. Biasanya kan nama sekolah diisi dengan Nama Sekolah tempat kita menuntut ilmu. Hem, akhirnya kujelaskan biar dia agak jernih. Mungkin nih anak masih ada dalam alam mimpi baru saja bangun dari tidur dan langsung ingat try out. Jadi belum berbenah de el el, otak dan pikiran masih kusut dan belum lurus betul pas berangkat dan tiba tepat dibangku ini.
“De… ni kolom diisi dengan nama sekolah”. Dia: “iya bu, nama sekolahku ini”. Ouch…. Kurang bagus dan clear sepertinya penjelasanku…akhirnya:” dimana kamu sekolah kah?” Dia: disini, bu”. Me: iya, namanya apa? Teman-teman laen dengan dialeg bugis kentalnya: “Alyah itu”. Dia: “oh, iya bu di Alyah. Me: “nah, berarti kamu sekolah dimana?” Dia: “di ALyah bu”. Me (indise: good): “nah kalo begitu nama sekolahmu diisi pake apa disini?” kataku sambil menunjuk kolom tersebut itu. Dia: “Muhammad BLA BLA BLA bu ,,,” Me: tuweng weng weng …..
Sudahlah…… mungkin sebaiknya ada juga kolom nama rumah. Wkw kwkwkwk.
Besoknya diruang guru……
Kejadian aneh, dan menggetarkan dunia persilatan tersebut saya ceritakan ulang di ruang guru. Saat itu ada Bu Sulasni, Bu Sumarni, Bu Dewi, Bu Nur Asia dan Pa aswadi. Kita ber wkwkwkwkw xi xi xi xi xi…… sungguh anak yang telah berbakti pada gURU .......he he he
Ada beberapa guru yang saya belajar dari mereka arti sebuah KESABARAN, KETABAHAN, DAN HIDUP SERTA BERBAKTI DAN MENGABDI. Sungguh mereka mengajariku banyak hal.
Terlepas dari semua itu, hal-hal lucu yang membuatku tetap awet muda selalu menghiasi sekolah. Selalu? Ah gak juga ding, pernah juga tuh diwarnai gelap aukh. Maklum lah, masalah selalu saja ada dalam hidup.
Sebuah dialog yang diawali di ruang WAKASEK. “Sebenarnya tri aut ini apa maksudnya?”. Seorang guru lain: “oh, kalo menurut saya, tri aut itu artinya mmmmm, tri itu kan 3, aut itu keluar. Jadi tri aut itu artinya tiga keluar atau keluar tiga.” Guru yang lain: oh, iya iya iya…..
Saya yang dari ruang sebelah memanggil nama guru yang menjelaskan tersebut dengan nada permainan menggertak ringan dan menahan tawa yang diawali dengan ehem ehem (lho maksudnya ini gimana ini?). Mereka pun tertawa cekikikan sambil: Pak, ada guru bahasa inggris loh disini. He he he he. Setelah kejadian itu, guru tersebut malu-malu kalau melewati saya. he he he….. terima kasih untuk hari ini. Terkadang bangsa kita perlu kreatif berpikir sesederhana seperti ini. Karena saya suka kesederhanaan…….
TRY OUT….. he he he he. Berarti kalo get out. Ambil keluar atau keluar ambil…he he he he…..watch out ….nonton keluar atau keluar nonton….he he he he….. BAHAYA INI BAHASA INGGRIS……..
Seminggu kemudian, saya jelaskan mereka: oh…. Begitukah. Tapi seorang guru malah: oh jadi try out itu 3 keluar yah bukan keluar 3?
XI XI XI XI XI ......SA SUKA SKALI AWET MUDA ......

0 Comments