Mata Tak Selalu Benar
Sengaja gambar ini saya buat tulisannya, karena bukan
mustahil, masih ada orang yang merasa dirinya tidak mampu, tidak bisa, tidak
jago, lemah, terpuruk, statis, lamban, dan berbagai predikat negative lain yang
masih melekat (bagi saya ini juga perjuangan buat diri).
Oh ya, gambar ini saya dapat beberapa waktu lalu. Bersebaran di fesbuk dan sukses membuat saya tertarik dengan analoginya. Lucu sih dulu, saya focus ke kelinci yang banggain daun wortelnya yang lebat. Hihihi. Lihat model wajah sombongnya itu lho. Saya senyam-senyum saja. Pokoknya ngerasa luu cu! Coba lihat matanya? Setelah dianalisa lagi, ini seperti tamparan buat kita semua.
Maaf yah, sumber gambar tidak saya cantumkan link nya. Waktu itu dari FB langsung saya simpan saja. |
Oh ya, gambar ini saya dapat beberapa waktu lalu. Bersebaran di fesbuk dan sukses membuat saya tertarik dengan analoginya. Lucu sih dulu, saya focus ke kelinci yang banggain daun wortelnya yang lebat. Hihihi. Lihat model wajah sombongnya itu lho. Saya senyam-senyum saja. Pokoknya ngerasa luu cu! Coba lihat matanya? Setelah dianalisa lagi, ini seperti tamparan buat kita semua.
Saya jadi
memiliki alarm untuk tidak sombong, karena belum tentu yang disombongkan adalah
sebuah kesuksesan di mata manusia apalagi di mata Allah. Selain itu, saya juga
menjadi lebih bersyukur, karena apa yang kita miliki, yang dipinjamkan Allah
untuk kita adalah sesuatu yang harus disyukuri dan dikembangkan. Artinya apa?
Kalau melihat teman kalian lebih bisa, bukan berarti kalian ‘NOL’. Kalau
melihat teman kalian cerdas, bukan berarti kalian ‘bodoh’. Dan lebih-lebih
kalau kalian melihat sekolah lain lebih bagus, bukan berarti kalian tidak
bagus. Penilaian bukan berhenti di sini. Di titik ini. Masih panjang jalur
hidup dimana kalian belajar. Di ujung jembatan dunialah segalanya dievaluasi.
Bukan disini. Dan bukan sekarang!
#
Mata melihat yang nampak. Tetapi apa yang tersembunyi
dalam dirimu adalah potensi yang harus dihadirkan, ditumbuhkembangkan, dan
dilatih. Untuk maju tidak dengan iri dengan apa yang diraih orang lain, sukses
itu dengan focus pada diri anda sendiri. Mensyukuri segala yang dimiliki,
membaca, menulis, dan mengembangkan potensi diri.
Melihat diri sendiri ibaratnya kelinci yang lesuh
karena memiliki daun wortel sedikit. Padahal wortel yang dimilikinya adalah
yang terbaik. Pun setiap kalian memiliki kelebihan berbeda yang harus
disyukuri. Dan tentu saja tidak ‘titik’ sampai di sesi bersyukur. Anda juga
harus berusaha keras dan berdo’a. memupuk dan mengembangkan potensi dan
keahlian anda.
Jadi? Sekarang waktunya anda berbuat.
Wa Saripah. Raha,23 Oktober 2015.
Note: Tulisan ini juga saya pajang di papan infomasi madrasah.
Note: Tulisan ini juga saya pajang di papan infomasi madrasah.
8 Comments
Tulisan Wan bukankah hampir senada dg postingan b0unda hr ini dimana Wan berkomentar?
ReplyDeleteia bunda..kita 1 visi dalam hal ini. hehe. trimakasih dah mampir bunda...
DeletePotensi memang harus dilatih ya, agar bisa diberdayakan dengan lebih baik.
ReplyDeleteBetul banget ...
DeleteTerimakasih sudah berkunjung ya...
sipp
ReplyDeleteIya. Terimakasih dah mampir
Deleteiya bener banget
ReplyDeleteiya. Trimakasih dah mampir ya...
Delete