Tahapan Telur Jingga
Bismillah
Saat minggu pembelajaran tahap telur jingga, Khidir; anak saya ketepatan sakit. Bahkan saya harus ke IGD jam 11 malam karena kondisinya sudah dehidrasi. Tubuh sudah lemas, mata sudah sayu, bibirnya sudah pucat.
Saya berpakaian dan menyiapkan barang-barang ala kadarnya dengan tubuh seperti tidak menginjak tanah. Saya gemetaran. bahkan saya hampir tidak mengenakan jilbab, saking entahlah. Panik mungkin ya. Dalam kondisi seperti ini, saya selalu teringat alam akhirat. Ketika kiamat, saking dahsyatnya. kita akan panik dan tidak peduli kepada siapapun. Bahkan hilang sudah rencana-rencana dan akal sehat. Masyaalloh...
Ok saya lanjut ya...Tujuan utama yang penting sampai ke IGD RSUD Raha saja dulu. Dia diinfus, dan it will be OK.
---------------------------------------
Alhamdulillah, seluruh tahapan telur jingga, mulai dari materi, games, dan diskusi grup Emak Lihai, bisa saya ikuti sambil jagain Khidir. Alhamdulillah, dia gak demam saat di RS. Jadi, saya gak harus begadang tiap waktu untuk mengompres agar suhu tubuhnya tidak meningkat pesat.
Setelah Khidir sehat, kami pulang. Saya berencana mengisi telur jingga saya. Tetapi, saya masih bingung. Saya sudah punya tujuan pembelajaran bahkan rencana output dari aktivitas kesukaan, tetapi isian buat telur jingga apa ya? Isian berupa ilmu yang akan dipelajari dari telur merah.
Lewat diskusi grup saya sempat bertanya. Teman-teman di grup balik memberi saya saran. Bahkan ada yang balik memberi pertanyaan yang alhamdulillah justru saya semakin tau, Oh, ini nih yang mau saya ambil. masyaalloh, terkadang kewat orang bertanya, saya justru menemukan jawabannya. Luar biasa Alloh menggiring otak kita ya...
Berikut inilah saya, mungkin masih belum begitu total, tetapi, saya terus berusaha mencari-cari dan akan terus berdiskusi dengan berbagai orang yang terkait dalam bidang keilmuan yang saya pilih.
Alhamdulillah, saya memposting ini lebih cepat dibanding 3 tugas sebelumnya yang selalunya diujung deadline. For your info, ini sambil mengompres Khidir yang ternyata masih demam. Alhamdulillahnya, sudah ke dokter. Minum obat juga Khidir mau. Luar biasa pertolongan Alloh saat ini. Sungguh ini semua bukan upaya saya. Ini semua adalah kekuatan dan taufik dari Alloh kepada saya. Segala pemberian yang akhirnya memampukan saya menyelesaikan tantangan kali ini dengan kebutuhan aktivitas lain yang sangat urgent.
Jadi... I come up to the question; "Sudah siapkah saya belajar kepada mentor?"
Semoga dimudahkan lagi ya...
Alhamdulillah selesai juga ya Alloh... Semua karena kemudahanMu...
Terimakasih untuk seluruh member grup Emak Lihai. Terimakasih untuk pencerahan dari magika, kuanng-kunang dan seluruh panitia hutan kupu-kupu cekatan.
With love
Wa Saripah
PS: Insyaalloh jika ada waktu lebih, saya akan menambah tulisan disetiap gambar yang saya upload.
2 Comments
Wah keren sudah sampai tahap ini apalagi di sela kesibukan menjadi ibu rumah tangga kadang sulit buat wujudin keinginan menulis. Semangat belajarnya!
ReplyDeleteIya mbak..gak nyangka juga...makasih ya mbak
Delete