Catatan Pelatihan Menulis Kelas MaiTeWuna 2
Laino,
09 Maret 2017
Baik,
kemarin saya sudah posting catatan pelatihan 1. Sekarang lanjutan catatan saya.
Ini tentang Bagaimana kita mencintai lingkungan. Lingkungan yang bersih akan membuat orang suka datang berkunjung. Tok tok
tok… itu yang dikatakan pemateri? Aduh, bukan begitu sih kata-katanya. Dia mah
bagus. Tetapi karena terlanjur terpesona dengan sikapnya, saya sampai lupa
dengan mencatat perkataannya. Hihihi…
Meskipun
orang belum banyak datang, (Ini agak saya sesalkan, pada kemana pemuda-pemudi
Muna yang lain? Ini lho, ada acara keren) Mbak Agi ini langsung memulai acara.
Dia tidak menuggu. Saya sampai berkata dalam hati; “Kok sudah mau mulai, dia
gak lihat apa peserta baru berapa orang.” Tetapi, setelah dia mulai, saya
langsung merasa, sudah ribuan orang yang hadir disitu. Focus yah. Be focus pada
apa yang menajdi target. It is not about other’s point of view. It is all about
you. Itu yang saya tangkap dari
sikapnya.
Caranya
berbicara, mirip seperti Tatik. Teman saya. Orang sunda tetapi tinggal dan
besar di Sulawesi. Saya langsung menebak. Orang Sunda nih. Ternyata insyaalloh
saya benar. Hehehe… Saya gak tanya soalnya. Dia juga tidak menceritakan
dirinya. Dari Bapak Bupati lah saya tahu kalau dia dosen di UI. Dari ketua IPM
lah @Yazid Husain saya semakin yakin kalau dia hebat. Hebat ini bisa
multitafsir sih. Hebat maksud saya, orangnya rendah hati, tetapi ternyata
memiliki kemampuan yang orang lain mungkin tidak punya. Termasuk membaca huruf
semisal huruf kuno yang entah apa namanya itu.
Yazid:
Mbak Denty itu blab la blawaktu terima bea siswa di British Council.
Yazid
lagi: Mbak Agni bla bla bla …
Saking
hebatnya kemampuan mereka, sampai saya
tidak bisa melukiskan dengan kata-kata. Yazid saja menjawab tidak bisa pakai
kata. Tetapi sudah pakai gesture. Jadijangan tanya saya seperti apa mereka.
Ini
contoh percakapan tentang itu;
Me:
Jadi, mereka bisa bahasa Inggris?
Yazid
gak menjawab pakai kata Iya. Dia menyorot saya dan berkata menggunakan symbol
wajah yang artinya, aduh… jangankan Bahasa Inggris, Bahasa apa coba yang tidak
mereka tahu.
Saya
sampai tidak bisa menggambarkan dengan kata-kata apa yang diungkapkan Yazid.
Mungkin bagus kalau saya video yah waktu
itu.
Hihihi...
Yah... Mengambil sisi positif dari orang yang kau jumpai, itu juga hebat. Mungkin ini yang harus kita viralkan. Mengambil hanya yang baik. Membagi hanya yang baik.
Hebat itu bisa dilihat dari keunikan beragam sisi. Pakaian sederhana dan ilmu yang selangit dibalut dengan sikap tawaddu (rendah diri) itu hebat. Tidak semua orang bisa begini kan?
Mungkin ini yang harus kita tularkan pada orang lain. Bahwa, sehebat apapun kita menjadi terbaik adalah dengan berbagi apapun bentuknya.
Yang ahli dibidang tulisan, bisa membagi tulisannya. Yang ahli dibidang teladan sikap, bisa memperlihatkan caranya berprilaku pada orang banyak, agar diguguh dan ditiru. Yang ahli dibagian memasak, bisa berbagi resep atau masakan kepada dirinya, keluarganya, temannya, atau siapapun yang bisa dibaginya.
Berbagi selalu indah
Sepertinya,
catatan tentang materi Mbak Denty harus saya buat khusus yah. Ini sudah dua
lembar. Jadi kadung sudah dulu yah.
Insyaalloh
besok saya usahakan membagi inti materi dari Mbak Denty.
Wa
Saripah
#MaiTeWuna
0 Comments