Seperti halnya PNS di ruang lingkup horisontal (istilah aneh lain untuk PNS PEMDA) kamipun para PNS Kemenag ruang lingkup vertikal juga mengalami apa yang disebut tes kesehatan setelah PRAJABATAN. katanya sih persyaratan untuk bisa jadi PNS dari status CPNS sebelumnya. hem, tapi masih ada toh yang meragukan kesehatan para guru MAN Kasipute yang ke sekolah dengan berbagai rintangan ini? (he he he).
Hari Jum’at tertanggal 1 Juli 2011, yang CPNS di terakhirkan dengan alasan pelayanan prima kepada masyarakat. Hem, r8 reason. Semua ini berawal dari dokter yang Tanya aneh-aneh. He he he. Seorang cowok yang lulus di Dinas Perikanan dan Kelautan.

Dokter : Dari Dinas mana?
Dia : Perikanan dan Kelautan
Dokter : oh, cumi2 bernapas dengan apa?

Kami yang dibelakang awalnya biasa saja, malah akhirnya agak keder juga. Pake pertanyaan kah? Sesi wawancara kappa? Kami memutuskan dengan segera untuk menyimak dengan baik sampai harus ber hi hi hi. Sampai ditanya2 gini2 kah? Aduh kalau saya mau jawab saja dengan alat pernapasannya pak. He he he. Aduh saya berusaha mencari-cari nama hewan dan alat pernapasannya. Kali saja masih ada yang nyantol di long term memory..he he he. (syndrome ikut2an takut ditanya nama hewan plus pernapasannya).

Dia : sedikit berpikir..mmm dengan insang pak.
Dokter : ah yang benar…
Dia : iya pak, hanya saja beda dengan insang nya ikan

Kami yang di belakang , wkwkwkwk….. benar gak jawabnnya? Masak sih cumi punya insang? Ntar saya mau Tanya mbah gugel ah… setelah saya sampai di kamar. Langsung deh saya surfing ke gugel.. eh ternyata dia benar neh : Hewan ini (cumi2) bernafas dengan insang yang terdapat di rongga mantel. Ok 100 sampai disitu. Pertanyaan berikutnya …
Dokter : kalau salah jawabannya tidak saya tanda tangani ni surat ket x… (tapi sambil tanda tangan hi hi hi…)
Kami yang dibelakang senyum2 simpul. He he he. Suka bercanda nih dokternya.

Dia : SILENT mode:ON
Dokter : kalau cacing bernapas dengan apa?
Dia : trakea pak. (hem, saya gak begitu dengar, tapi sepertinya dia menjawab dengan kata ini)

Masa sih trakea? 1 Jam kemudian ketika di kamar. Saya gugel lagi. Ternyata yang saya dapat adalah Tubuh cacing tanah tertutup oleh selaput bening dan tipis yang disebut kutikula. Kutikula ini selalu lembap dan basah. Melalui selaput inilah cacing bernapas. Kutikula menyebabkan udara di dalam tanah dapat masuk ke pembuluh darah cacing. Setelah masuk ke pembuluh darah, udara tersebut diedarkan ke seluruh tubuh.
Hem, ilmu baru… saya bahkan sempat penasaran. Katak bernapas dengan apa. Akhirnya Ctrl + T trus di kotak gugel langsung saya tekan : “katak bernapas dengan”. The result is: Alat pernapasan katak adalah paru-paru dan kulit. Namun, ketika masih berbentuk kecebong, katak hidup di dalam air dan bernapas menggunakan insang. Insang tersebut terletak di luar tubuhnya. Setelah menjadi katak dewasa, alat pernapasannya menggunakan paru-paru dan permukaan kulit. He he he, kenapa mi saya ini? Tambah aneh….
Setelah ini giliran temanku eni. Trus saya. tapi sebelum saya, seorang bapak-bapak yang duduk tidak jauh dari kordinat saya duduk berkata sambil berusaha memohon dan menghiba (halah!!). ‘bisa saya duluan, minta tolong. Saya mau sholat jum’at”. Me: iyah silahkan.

Sepanjang waktu pemeriksaan bapak itu, ada seseorang yang menghampiriku untuk mencari informasi. Dia: eh, maaf, kalo poli jiwa kita sudah mi? Saya: iya sudah. Dia:oh, dmn tempatnya di? Me: mm, kita tw loket 1? Dia: nampak bingung raut muka tidak jelas. Me: mm, klo loket 2? Dialagi: masih dengan raut muka sama. Me: dekat apotik? Dia: semakin mukanya bingung. kasian juga nih orang (batinku, he he he). itu apotek tempat ambil2 obat di depan. (aduh, ya iya atuh neng, apotik tempat ambil obat, masa mau ambil buku, qiqiqi).saya akhirnya mencoba menggambarkan tempatnya melalui bahasa penjabaran panjang dengan alur mundur dan prinsip biar lambat asal selamat, yang ditanggapi masam sambil senyum2 oleh si komunikan. Ditengah kalimat saya yang menggantung tiba-tiba dokter itu: menyebut namaku disusul dengan "hem, masih mw cerita ko, curhat-curhat disitu?" wk wk wk. Saya berdiri pamit pada komunikan secara tersirat sambil senyum-senyum tanda tak pasti pada dokter itu, he he he, tidak dok.
Dokter: dinas mana?
Me: Kemenag dok
Dokter: Guru?
Me: iya...
Dokter: hem, stempelnya belum ini, coba stempel dulu bu (sambil menyebut nama suster)
Suster: iya dok.
Dokter: aih, tida kentara stempelnya itu, tidak lulus ko itu.
Me: he he he, (dalam hati: dok saya tau ikan bernapas dengan apa...qiqiqi)

Alhamdulillah, hari ini selesai berbagai poli. Esok lanjut lagi pada edisi poli gigi.

0 Comments