Harta Qorun

Setelah berkisah pada kisah yang dipilihnya sendiri, Saya menanya.

Me: Hafshoh, ada soalnya ini kisah Nak.

H: Tidak apa Umi. Umi tanya mi.

Saya membaca 1-5 pertanyaan di buku itu. Pertanyaannnya alhamdulillah untuk judul Qorun, sangatlah singkat dan mudah dimengerti anak kecil. Saya hanya mengeditnya sedikit. Kecuali... Soal No. 5.

Mari simak dialognya...

Me: Di zaman Nabi siapa Qorun hidup?

H: Nabi Musa

Me: Benar. Kelebihan apa yang Alloh berikan pada Qorun?

H: Harta.

Me: Pintar. Apakah kelebihan harta membuat Qorun beriman?

H: Tidak.

Me: Benar. Apakah harta itu bisa menyelamatkan Qorun dari azab Alloh?

H: Tidak.

Me: Pintar.

Tibalah disoal terakhir. Dan ini yang bikin saya jadi ambigu.

Me: Seharusnya sikap kita terhadap harta bagaimana?

H: Baik.

Me: Baik, Nak?

H: Iya Umi.

Jawabnya yakin. Saya mengurai kalimatnya dengan formula berbeda.

Me: Kalau Alloh beri kita harta, kita harus bagaimana sama itu harta?

H: Harus baik toh Umi. Tidak boleh jahat.

Saya merenung lalu membenarkannya. Lama kelamaan, kalau saya dalami, benarlah dia. Hehehe...

Soalan terakhir ini, kalau untuk anda tanyakan pada anak TK, kayaknya memang harus dirombak total.

Adapun jawaban Hafshoh, rupanya singkat sangat. Yah, kalau singkat sudah mewakili, untuk apa berpanjang kata?

Selamat berkisah.

#TantanganLevel10
#Day4
#Tantangan10Hari
#IIP
#BundaSayang

0 Comments