Efek Kisahkah?

Sore tadi, agak terlalu sa lihat Hafshoh. Sebelumnya, dia perhatian juga sama kucing. Tetapi, masih status wajar. Tadi...

Kan ceritanya, ada 2 anak kucing di luaran rumah. Sibuk saja sesorean panggil kucingnya. Kemarin-kemarin, namanya saya dengar Pis sama Pes.

Tadi... Saya dengar da sibuk monolog.

H: Sa ganti saja namanya kucingku. Bleki dengan Geren.

Mulailah dia memanggil mereka berdua. Sambil sibuk ke kamar menamyakan paku dan palu.

H: Umi... sa butuh paku, palu-palu, kayu, dengan cet.

Me: Untuk apa Nak?

H: Sa mau bikinkan rumah kucingku.

Me: Oh... bagusnya. Tapi... Kalau paku dengan Palu, harus dengan orang tua. Nanti tunggu abuki nah. Hafshoh pake dulu yang biasa. Dos.

Awalnya dia menolak, setelah lama saya jelaskan, barulah dia mulai lagi keluar sambil monolog lagi.

H: Sa kasih makan dulu pale kucingku.

Hari sudah menjelang maghrib. Dia sudah kami larang keluar.

H: Bleki... Geren...kalian masuk mi disini. Sudah malam. Banyak setan. Lewat sini. Eh... Lewat sini. Sini. Iya.

Saya sedang terbaring ketika sebenarnya penasaran, apa yang nampak di teras rumah.

Dia lalu berlari ke dapur.

H: Nenek... Sa kasih makan malam dulu kucingku.

N: Nanti sebentar. Habis kita makan.

H: Da lapar mi. Sa mau kasih.

Terdengar bunyi panci terbuka.

N: apa itu? Ikan?

H: iya.

N: Yang ini saja, nasi gorengnya Hafshoh tadi. Ada telurnya. Ikannya untuk Kakek.

H: Oh iya...

Dia terdengar berlari.

H: Bleki... Geren... Sini makan. Mana Geren? Geren.... Geren... Sini.

Dia sibuk skali. Lama monolog itu terjadi. Saya tidak tahu persis apa respon Bleki dan Geren.

Yang jelas, sepertinya mereka makan kemudian. Hal ini, nampak dari dialog Hafshoh dengan Neneknya.

H: Nenek... Sa tau mi mana yang kakak. Bleki. Dia yang habiskan makan pertama.

...

H: Nenek, sehari-hari nenek bikin nasi goreng. Mereka suka. Dengan telurnya kasih banyak. Mereka suka telur.

Saya kaget dalam kamar.

#Day5
#Tantangan10Hari
#GrabYourImagination
#IIP
#BundaSayang

0 Comments