Takkan Sanggup

Telah lupa rasanya saya, betapa kuat sakitnya kontraksi saat 2 tahun lalu. Sakit yang tidak bisa dilukiskan tetapi bisa dilewati. Demikian kata sahabat saya Enho

Bukaan demi bukaan sakitnya semakin. Tetapi, ia menuju sesuatu yang akan berhenti. Iya... kontraksi itu sakit yang punya titik henti.

Saya bukan termasuk orang yang kuat menghadapi sakitnya. Saya kemudian merenung setelah seminggu melahirkan.

Kalau memang sakitnya bisa sesakit itu? Maka apakah tubuhmu sanggup menghadapi sakitnya siksa neraka yang tak berjeda dan tak berujung henti?

Astaghfirullah...

Hiks

Tidak Ya Alloh...

Dekatkanlah hatiku pada kebaikan dan rahmat-Mu Ya Robbi...

Salah satunya...

Karena tubuh ini tidak akan kuat berada di dalam neraka.

Dari Abdullah bin Qais z, Rasulullah n berkata, “Sungguh penduduk neraka akan menangis. Seandainya perahu dijalankan di genangan air mata mereka, niscaya perahu tersebut akan berjalan. Kemudian mereka akan menangis darah sebagai ganti air mata mereka.” (HR. Ibnu Majah, lihat ash-Shahihah no. 1679)

Dari Abu Umamah al-Bahili z, dia mengatakan, “Aku mendengar Rasulullah n berkata, “Datang dua orang laki-laki, lalu memegang kedua lenganku dan membawaku ke gunung yang susah dilalui. Keduanya berkata, ‘Naiklah.’ Aku jawab, ‘Aku tidak bisa.’ Keduanya berkata, ‘Kami akan mempermudahmu.’ Aku pun naik. Ternyata aku di dataran gunung. Tiba-tiba aku mendengar suara yang keras. Aku katakan, ‘Suara apa itu?’ Keduanya berkata, ‘Itu adalah lolongan penduduk neraka’.” (HR. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban. Lihat ash-Shahihah no. 3951, dinyatakan sahih oleh asy-Syaikh Muqbil dalam ash-Shahihul Musnad)

Wa Saripah

Alhamdulillah Alloh menjadikan Khidir sebagai peringatan lain buatku.

0 Comments