Makan

Sewaktu masih hamil, saya sudah merencanakan akan mengkonsumsi ini dan itu. Sana dan sini. Yang masuk list itu yang mengandung gula dan berbagai menu yang enak tapi mungkin kurang baik buat program hamil saya, semisal es kepal milo. Trus, ada juga kue sus. Risol. Rol Asia Baru yang bernama BOM. Trus juga, ada susu coklat ovaltin. Banyak kasian...

Setelah lahiran?

Ternyata semua mimpi itu masih belum terwujud. Saya masih harus program lagi menu  sehat pasca lahiran ini.

Saya menjalaninya dengan bahagia. Kenapa? Khidir butuh lebih dari menu-menu ini. Dia butuh bukan yang saya inginkan. Begitu juga dengan tubuh ini.

Semangat.

Oh ya...

Sebenarnya, saya lebih suka nama anak saya 1 kata. Khidir. Tetapi... abuha, maunya pakai Muhammad diawalnya.

Saya sudah negosiasi, kasian lho kalau ujian nasional. Orang sudah isi nomor 1. Khidir masih membulatkan lingkaran namanya menjadi hitam. Akuku pada suami. Saya tau betul ini, karena saya seorang guru. Guru yang nyaman dengan nama siswa yang pendek.

"Zamannya Khidir, sudah sistem komputer. Tidak ada lagi membulatkan itu."

Bela suami saya.

Saya diam. Bisa jadi iya skali...

Negonya gagal bela...

Hihihihi

Wa Saripah

Note: Khidir terinspirasi dari Ustadz yang baru datang dauroh di Raha. Nama Khidir juga adalah nama dari orang yang mulia. Beliau adalah seorang nabi di zaman Nabi Musa.

0 Comments