Paus Tak Bertelinga
Sudah kamis. Menuju prediksi lebaran di Minggu hari. Saya belum bikin kue (baca: tes-tes buat).
Secara tak sengaja baca singkatan yang kemudian saya share, tepat sebelum status ini.
Mager: malas gerak.
Asli saya baru tahu. Hihihi. Biasanya kalau baca mager, saya terjemahkan bebas kontekstual. Saya pikir, mager itu berasal dari kata "pagar". Artinya, memagar diri, di rumah saja. Gak mau keluar pagar. Hehehe. Ternyata itu singkatan.
Terus... yang kedua woles. Ini saya pikir Bahasa Jawa. Yang artinya kalah gak salah semacam belas kasih. Tetapi, saya salah lagi-lagi. Woles hanya kebalikan dari selow. Slow. Udah.
Secara update, saya ketinggalan. Tetapi, it is ok.
Yang saya bingungkan. Saya kuatir dengan ilmu saya yang minim. Menghadapi Hafshoh 4y10m.
_____________
Saat itu, kami membaca buku hewan baca: Buku Sains SD. Tibalah kami pada hal yang memperlihatkan paus.
Me: ini paus. Vivipar nak. Melahirkan anak.
H: mamalia umii?
Me: iya. Paus, sapi, beruang, mamalia.
H: umi, paus tidak ada telinganya. Bukan mamalia.
Saya gagap. Saya zoom ke dekat mata gambar paus. Saya tidak menemukan telinga disana. Saya gugel dengan minta izin padanya. Hasilnya juga masih belum meyakinkan. Insyaallah nanti saya coba lagi.
Belajar apa saya selama SMP dan SMA. Tak tau respon ilmiah untuk ini?
Wa Saripah
0 Comments