Mengambil Ibroh dari Kisah Orang
06 Mei 2015. Tiba-tiba teringat kisah
yang terjadi pada tetangga teman yang semoga bisa menjadi bahan pelajaran untuk
lebih berhati-hati dan menjaga jarak dengan anak pada saat tertentu.
Kali ini kejadiannya diceritakan oleh
Bu Ayu, ini kisah pertama hari itu. Saya meramu penceritaannya menjadi seperti
berikut. Awalnya kejadiannya ketika seorang bapak sedang membersihkan telinga
dengan cotton bud. Tiba-tiba saja, anaknya yang berumur sekitar 3 tahun hendak
bermain dengan bapaknya. Dia pun mengagetkan bapaknya yang sedang asyik dengan
tustelnya (baca: cotton bud) dengan cara mendorong tangan bapaknya. Gerakannya
sejatinya seperti memukul dengan niatan bercanda mungkin hanya ingin
mengagetkan saja.
Tau apa yang terjadi selanjutnya?
Anak itu kemudian di cubit.
Karena…
Cotton bud yang sejatinya berwarna
putih, telah dipenuhi darah segar.
Tanpa menunggu lama, sang bapak
dibawa ke RS terdekat.
Episode berikutnya; dikisahkan oleh
Bu Indri. Sama seperti cerita awal. Segalanya berawal dari permainan. Anak yang
seumuran batita, bermain lidi. Tak diharapkan, lidi yang sejatinya menjadi
media permainan yang baginya mengasyikkan, kemudian menjadi alat yang
membuatnya kehilangan penglihatan. Tanpa tujuan, tanpa sengaja, matanya harus
tertusuk lidi.
Waliiyadzu billah.
Ibroh berikutnya, seorang ibu yang
menggunting kuku, sebaiknya berhati-hati dengan kuku yang telah terpotong.
Karena terkadang sedetik setelah gunting kuku melakukan tugasnya, kuku kemudian
meloncat. Terkadang ke bawah, ke atas, dan arah-arah lain yang mungkin. Tanpa
diduga. Ibu itu, harus membayar mahal untuk kuku yang telah masuk ke matanya.
Kuku itu tak bisa keluar lagi. Bertempat disana. Entah sampai kapan.
Pelajaran yang bisa dipetik dari
kisah-kisah nyata ini:
Pertama, pada saat menggunakan cotton
bud, lihat sekeliling, jangan biarkan anda berada di tempat yang mungkin
diganggu orang. Berhati-hatilah terhadap posisi anda. Dan bagi anda yang suka
mengganggu atau bercanda, hati-hatilah, jangan bercanda melewati batas.
Kedua, jangan sekali-kali menganggap
remeh anak yang memegang barang berbahaya. Hindarkan, jauhkan, dan gantilah
dengan media yang lebih aman.
Ketiga, pada saat menggunting kuku,
jauhkan jarak anda dengan anak. Pun terhadap diri anda, karena dapat pula si
kuku meloncat ke mata. Terlebih pada saat menggendong anak, usahakan jangan
menggunting kuku. Pastikan anak aman dari segala segi.
Diposkan 06 Mei 2015.
0 Comments