Menunggu Pos ketika Mendaftar Lkti
29 Mei 2015. Beberapa hari ini
sedikit terhimpit kepalaku. Penat di otak. Kesibukan datang berderet menumpuk.
Otak serasa dipres, sempit jadinya. Bunga yang tadinya mengembang, kemudian ditindis
papan, sehingga indahnya tak lagi menguak. Belum selesai 1 pekerjaan, datang
lagi pekerjaan lain yang juga tidak bisa diabaikan.
Yang paling memberi beban adalah
ketika ada surat tentang lkti siswa. Mendaftar sampai tanggal 30 April secara
online. Banyak hambatannya. Makalahnya sudah jadi, namun ternyata guru yang
membimbing harus sesuai bidang yang diampu. Tau kan kalau saya guru Bahasa
Inggris dan TIK. Sementara makalah yang sudah digarap siswa bersama saya
kemarin merujuk pada sosial, media sosial tapi menggunakan kacamata keagamaan. Saya sih memang hobi kalau bidang ini
dibahas. Menarik. Akhirnya pusing juga saya. Mana saya merasa terbebani karena
saya yang ikut pelatihan kir, jadi kalau sampai tidak ada yang masuk mendaftar,
rasanya malu sekali yah sama Pak Samsuri. Sudah dikasi pelatihan di Clarion,
eh,...
Yah, meskipun sebenarnya, tidak mesti
saya yang bimbing, guru lain bisa juga kok.
Tapi terus terang saja, berhubung saya sudah siap dengan kti di tangan
siswa, mau tak mau, didiskualifikasi atau tidak, kita harus maju. Tidak ada
guru lain yang siap. Terlalu mendadak katanya. Surat datang tanggal 25. Bisa
dibayangkan juga repotnya yah.
Begitulah pusing-pusingku...
Tetapi,... beginilah hidup. Tak ada
jalan yang selalu lurus, mulus, dan cerah secara permanen. Ada kala dia
berganti. Terkadang jalanan rusak dikala hujan, kemudian berganti mulus ketika panas.
Begitulah hidup. Kadang pun, meski panas dia rusak, atau kadang juga, dikedua
musim dia sudah bagus.
Beberapa hal membuat himpitan otak
sedikit berkurang. Saya menunggu Pak Pos mengantarkan paketan berisi buku murah
meriah (buku yang dijualnya bekas, ada juga yang new segel, tapi entah kenapa,
murah-murah). Bagi saya, buku itu tidak pernah basi. Bekas pun, saya suka.
Apatah lagi murah. Ha, segera mi. Hehehe...
Ada 5 buku yang saya pilih untuk
kemudian jadi asupan gizi otak saya nantinya.
The Adventure of Tom Sawyer (english
version)
5 People You Meet in Heaven (english
version)
How to be a Briliant Writer (Indo)
EYD (Indo)
Why (Indo)
Kartini Magazine
Koran bekas.
Barteran bersama mbak Binta menurutku
asyik. Murahnya, seperti makanan lezat ketika lapar menghampiri. Biar tidak
ingin beli jadi pengen. Hehehe. Bahkan ada yang sebenarnya tidak suka saya
baca, saya pesan juga.
Ada buku Harry Potter versi English.
Saya mau sih, tapi, fiktif kemudian tidak menarikku lagi. Saya condong ke kisah
inspiratif saja.
Dan yang paling menyenangkanku, dia
juga mau menambahkan koran bekas. Entah kenapa, dan entah sejak kapan, saya
menjadi penyuka koran. hampir setiap ada koran saya merasa rugi, kalau saya
tidak baca dan ambil rangkaian paduan katanya sebagai pelengkap kosakataku yang
seperti biasa, datar-datar saja. Saya merasa butuh, membaca cara mereka
memadukan kata sekaligus memperkaya ilmu lagi. Terutama yang ada di kolom
gagasan atau opini.
Itu saya...
Apa ceritamu hari ini?
Diposkan 05 Mei 2015
0 Comments