Jarak Sebuah Amarah

Alhamdulillah...

Barusan saya sekilas menangkap ribut-ribut di depan bakso Pohon Asam (samping kios fotokopiku, red). Tampak dua orang bapak. Saling bicara. Nada keras. Pengguna jalan, kemungkinan urusan lalu lintas.

Bersyukur, ada beberapa bapak lain. Melerai keduanya. Seorang mengademkan bapak A. Seorang lain mendinginkan bapak B.

Alhamdulillah. Senangku. Berakhir dengan saling menjauh. Berpisah. Tanpa maaf. Terkadang, dalam sebuah adu. Kita hanya butuh menjaga jarak untuk memadamkan amarah.

Alhamdulillah Ya Robbi...

Jazakumullohu untuk bapak-bapak yang mendiamkan.

Karena menjauh adalah juga cara. Kalau mau mendekat ke kios, bisa juga. Masih buka dan ready ATK. Ada juga gunting kertas untuk anak. Aman buat batita. Yuks dipinang...

Ehem!

Wa Saripah