Sayang Mama
Kios, 20 November 2017
Siang tadi, saya melayani pelanggan. Ada yang minta laminating. Fotokopi, beli polpen, dan beberapa lagi minta map. Disela itu, ketika sedang lowong, tetiba Hafshoh bertanya, “Umi, sayang itu, NA dulu atau GA dulu? Saya yang langsung paham arah pertanyaannya merespon. “N dulu Nak, baru G. Yah, dia sedang menulis kata sayang, namun dia tidak pasti. Apakah mau menulis huruf N dulu ataukah G.
Selepas menjawab, saya tidak begitu memperhatikan hasil tulisannya. Mungkin karena saya sedang menunggu pelanggan berikutnya, atau memang sedang ingin berdiri saja memangkukan tangan di atas etalase.
Setelah aktifitas sore, Hafshoh membuka kembali gambarnya. Kebetulan, saya sedang disisinya. Saat itulah, saya kaget. Ternyata gambar yang tadi siang adalah lukisan perasaannya. Dia membuat beberapa gambar love lalu mewarnainya. Setelah itu ditulisinya “Saya sayang sekali mama.” Saya bertanya perihal hasil karyanya. Tersenyum padanya, memuji, dan memeluknya.
Jazakillahu khoiron Nak.
Wa Saripah
0 Comments