Review Panggung Ceria
Review Panggung Ceria
Saya tertarik dengan pembahasan tentang anak remaja. Yah, mungkin karena anak saya, tidak lama lagi, akan memasuki fase ini. Jadi, tertarik buat review tentang ini dari video https://www.facebook.com/groups/742903293150208/permalink/1023617495078785/
Judul materi: Pendekatan Terhadap Anak Remaja
MC: Mbak Dina dari IP Regional Kalbar
Pemateri: Mbak Sendi Prima Dewi dari IP Regional Jakarta
Poin-poin penting yang saya catat tentag ini cukup banyak. Pertama, tentang bagaimana kita harusnya kepada anak. Ada 6 item yang ternyata baiknya dilakukan orang tua terhadap anak. Bisa disimak pada tulisan berikut:
1. Jadilah pendengar yang baik untuk anak
2. Hormatilah privacy anak
3. Sepakati aturan penting. Seperti tidak boleh merokok, tidak boleh pulang lebih dari jam 9 malam
4. Jadilah teladan yang baik
5. Dukung cita-cita sesuai bakatnya
6. Sampaikan kelola stress. Salurkan stress dengan hobinya
Hal lain yang tak kalah penting adalah tentang bekal. Bagaimana sebaiknya bekal perispan anak agar kelak menjadi pribadi yang mandiri? Mbak Sendi mengungkap ada 8 (delapan) hal yang sebaiknya dibekali sejak dini agar anak agar tumbuh dewasa dengan mandiri:
1. Anak biasakan menyiapkan makanan sendiri
Biarkan anak menyiapkan sendiri makanana dimulai dengan menu yang sederhana sesuai usianya. Misalnya anak dilihat sudah bisa masak nasi, maka bicarakan agar dia juga memasak nasi atau menu lain
2. Membereskan barang bawaannya, mempersiaokan barang sekolahnya
Ini juga penting ya, agar anak belajar bertanggung jawab terhadap barangnya sendiri. Tahu apa yang harus dipersiapkan ketika ke sekolah dan lain-lain.
3. Mengobati luka
4. Belanja, Memakai uang sendiri
5. Bangun Pagi sendiri
6. Menggunakan transportasi
7. Membersihkan rumah
8. Berani berbicara dengan orang yang tidak dikenal
Memasuki sesi Tanya Jawab, saya mencatat beberapa hak yang cukup penting. Yang pertama, tenatng bullying. Ketika anak dibully, maka yang pertama, ajak anak berkomunikasi. Bertanya saat dia sedang sedih. Sampaikan padanya bahwa kita tidak harus selalu mendengarkan ucapan orang. Apa yang dikatakan orang belum tentu itu yang benar. Fokuslah pada dirimu. Dan jangan dengarkan ucapan buruk mereka. Ceritakan padanya bahwa, ketika dibully kita tidak boleh membalas. Sebaiknya laporkan pada pihak yang berkepentingan jika biullyannya keterlaluan.
Hal berikutnya yang tak akalah menarik menurut saya adalah tentang batasan/aturan. Batasan pergaulan ajarkan sejak kecil. Ajarkan batasan sejak kecil. Mulai dari sentuhan. Ajarkan pada anak bahwa yang boleh dia saling bersentuhan dengan temannya hanya kepala, tangan, kaki. Anggota badan yang lain tidak boleh. (Ini boleh menggunakan media ayh, seperti agmbar atau lainnya yang sesuai dengan anak (Tambahan dari saya)
Ajarkan yang gak boleh disentuh orang lain itu, bibir, bagian dalam seperti dada, pakean dalam, pantat.
Hal lain adalah tentang simpati. Sebagai orang tua seringkali harus kita menurunkan ego. Mengajarkan pada Kakak bahwa dulu dia sewaktu kecil juga diajak main oleh orang tua untuk memenuhi keinginannya. DIajarkan pada kakak untuk simpati dengan adiknya.
Adapun berkaitan dengan pembahasan pelecehan juga sempat disinggung oleh Mbak Sendi. Untuk anak yang kena pelecehan seksual sebaiknya dibwa ke ahlinya untuk segera diarahkan dan sejenisnya. Mungkin bisa dibawa ke psikologi. Agar bisa tertangani dengan baik, karena trauma akibat pelecehan dampaknya cukup besar dan penanganannya juga harus dengan baik.
Poin terakhir yang saya sempat peroleh juga tentang penggunaan HP. Untuk komunikasi, anak harus diberi batasan saat pegang HP. Katakan padanya HP hanya untuk ini dan itu, tetapi tidak boleh untuk sana dan sini. Tetap menjaga privacy anak dengan HP nya, namun tetap ada batasan untuk anak tersebut. Dan dalam hal pemberian batasan dan lainnya, kedua orang tua harus kompak dan sejalan. Jangan sampai kejadian, ayah gak setuju ternyata ibunya malah menyuruh. Jadi, orang tua harus memang membicarakan dahulu beberapa hal berkaitan dengan batasan-batasan/aturan pada anak. Lalu disampaikan ke anak.
Demikian ulasan saya tentang materi pendekatan terhadap anak remaja. Ada cukup ilmu yang saya peroleh untuk kemudia semoga bisa saya terapkan ke anak. Beberapa hal Alhamdulillah sudah kami laksanakan. Semisal, membicarakan segala hal penting dengan orang tua sebelum membuat aturan. Kami menyepakati terlebih dahulu, lalu membcarakan dengan Hafshoh. Mengajarkan dia membantu mempersipakn barang adik ketika akan keluar rumah. Misalnya mau pergi kajian, Hafshohlah yang akan sibuk memasukkan item apa saja yang harus dia masukkan k etas saya. Membantu saya mempersiapkan buku taklim. Tentu saja setelah dia mempersiapkan dirinya sendiri.
Hal semacam itu, memang harus diajarkan dan dilatih sejak dini. Agar anak terbiasa. Dan harapan orang tua, dia bisa dewasa, mandiri dan mempunyai jiwa yang besar.
Wa Saripah
NIM: 4321480923
4 Comments
Wah keren acara ini apalagi pembahasannya tentang remaja bermanfaat banget. Mantap, nih panggung ceria.
ReplyDeletebenar mbak... Makasih ya mbak dah mampir
DeleteBener banget ini pendekatan terhadap anak remaja memang penting mengingat hubungan anak remaja dan orang tua semakin jauh.
ReplyDeletenah, inilah memang yang sering terjadi di lapangan. Hubungan itu jadi semakin menjauh. Hiks...
Delete