Bismillah...

Trigger bulan ini di grup Be Molulo, lumayan berat. Bisa cek dimari. Tulisan dari Mbak Irna Octaviana. Bukannya apa, saya kalau pengeluaran tambahan, kayaknya lebih ngalir. Hehehe...

Tetapi... Sebagai sebuah tantangan, saya harus merespon dong... Apapun itu. So... I'll try my best.

IRT; sebagai Tugas Pokok

Jadi, begini. Saya IRT. Ibu Rumah Tangga. Sebagai seorang ibu, selain bekerja di ranah domestik (baca: rumah), saya juga bekerja di ranah publik (baca: sebagai ASN).

Yah... IRT adalah sebuah pekerjaan tanpa usai. Tiap hari boleh ada deadline. Tetapi besok, tugas yang kadang serupa, membuat deadline baru. Begitu terus. Seolah tanpa titik.

Jadi, dari sini sebenarnya, tugas utama bekerja saya sebagai ibu, bagi saya sudah punya sampingan. Iya... benar. Sampingan saya adalah ASN. 

Sebagai Ibu, ketika bekerja di rumah, maka penghasilan utama saya, tidak mesti berupa finansial. Ia bisa berupa investasi jangka panjang; dunia dan akhirat. Insyaalloh.

Misalnya... Mendidik anak dengan baik, maka ini imbasnya berbeda dengan tidak melakukannya. Anak yang tidak dididik dengan baik, akan menyusahkan dan membuat kita mengeluarkan biaya besar dikemudian hari. Iya kan? Contohnya, ketika dia nakal, harus berurusan dengan hal yang negatif, dll, orang tua akan turut menanggung beban berat. Baik berupa beban moril, finansial, bahkan dosa, dll. Believe me... Uang yang kita kejar berkarung-karung dengan meninggalkan tugas utama, hasil dan dampaknya terlihat jelas ketika anak mendewasa.

Semoga kita semua terhindari dari hal negatif tersebut. Aamiiin.

ASN, Sampingan Pertama

Setelah bahasan tugas utama tadi, sebagai ASN,  saya juga harus berusaha mengatur waktu. Agar, tugas tambahan penting ini, tidak menjadi Petuma (Perebut Tugas Utama, hihihi... ini hanya ide saya, yang tercetus tatkala mengingat kata "pelakor" yang sempat viral  kemarin).

Jualan Online

Saya, sejak dulu, tahun 2014, mulai menggeluti jualan online. Setelah melihat prospek besar, saya mulai menjadi agen merek popok cuci ulang. Sungguh, sewaktu lancar, saya lebih melihat uang di dompet (baca: kantung tas laptop merek ACER) ketimbang sebagai ASN yang seolah habis bulan habis juga uang. Malah pernah minus... Banyak kasian...

Setelah pindah ke Raha, saya stop dan ganti model. Saya beralih jualan buku online, utamanya buku anak dan parenting,  serta gamis online. Saya bertindak sebagai marketer. Lumayanlah, kadang dapat beberapa ratus ribu, kalau banyak yang pesan. Kadang juga dibawahnya, pernah Rp. 2.000,-. Saya simpan ke penjualnya sampai sekarang. Nanti kalau beli buku, kan bisa gratis atau tinggal nambah beberapa rupiah.

Tapi... sekarang sudah jarang posting jualan. Bukan karena saya berhenti, saya masih jalan kok. Tetapi... Saya puasa HP Android kalau sedang di ranah publik dan bersama Hafshoh. FYI, Hafshoh ikut saya bertugas di ranah publik. Jadi, kalau kedapatan main HP, habislah saya.

Yah... mungkin itu, bentuk usaha saya. Biar tugas utama tidak terlalu keteteran. Karena, bukankah penghasilan tambahan, tidak boleh mengikis tugas pokok? Setiap Ibu kan berbeda yah... Ada yang punya trik jitu, ada yang seperti saya, memilih menghindar dari Android.

Membantu Jaga Kios Suami

Nah, kalau ini penghasilan tambahannya, upah saya, disimpan suami. Saya gak minta maksudnya. Kadang-kadang bisa diganti traktir makan di warung sekali-sekali. Hihihi...

Apalagi ya? Mungkin itu dulu... Insyaallah saya tambah kalau sempat.

Wa Saripah

5 Comments

  1. kereeeen Umi, bisa puasa Android gitu :)

    ReplyDelete
  2. kalo saya, beberapa kali coba bisnis mlm supaya dapat penghasilan tambahan tapi gak pernah berhasil :(

    ReplyDelete
  3. Keren say, bisa lepas Android saat bersama anak.
    pelajaran buat saya kedepannya kalau sudah ada anak nanti.
    ouupss...

    ReplyDelete
  4. heheh,, pernah kan mace buka kios say. Trus saya kadang2 bantu jaga, tapiiii yg ada, isi kiosnya saya yang habisin, xixixixixi

    ReplyDelete
  5. wuah keren ih bisa puasa android
    Masih berat ini buat saya huhuhuhu

    ReplyDelete