Persentasi ke-9 oleh kelompok Mayyada. Materi dan pemaparan digarap oleh Bunda Mawar Putri, Bunda Eva, Bunda Shopia, dan Bunda Agustina Nurnilawati.

Materi dibuka dengan sebuah kasus...

Membuka diskusi, kami mau meng up berita pekan ini

Kasus: anak smp dihamili pacar yg masih kelas 5 sd, KUA bersedia menikahkan dengan ketentuan bersyarat:

http://jateng.tribunnews.com/amp/2018/05/25/akhirnya-bocah-sd-hamili-siswi-smp-akan-dinikahkan-tapi-keduanya-harus-siap-pikul-nasib-pahit?page=2

*Mengurai kasus*

Banyak yang kita bisa pelajari dari kasus ini. Tentang peranan keluarga yang tidak kokoh, empati masyarakat sekitar yang minim dan tentunya pemerintah sebagai junnah (tameng)  bagi individu yang tidak berjalan menjadi 3 titik sentral terlaksananya kehidupan bermasyarakat yang beradab.

Menurut para ahli, kenakalan, pergaulan bebas dan kriminalitas remaja bukanlah hasil dari faktor tunggal. Kenakalan, pergaulan bebas dan kriminalitas remaja dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling mempengaruhi, baik faktor internal maupun eksternal.

Faktor internal yaitu faktor diri remaja itu sendiri, yang terpenting yaitu kontrol diri yang lemah dan kesalahan konsep diri. Kontrol diri yang lemah terjadi karena lemahnya keimanan dan akidah sehingga lebih dikuasai oleh hawa nafsu dan bisikan setan. Disamping juga karena kurangnya pemahaman tentang mana perbuatan yang baik dan mana yang buruk beserta konsekuensinya di dunia apalagi di akhirat. Atau kalaupun punya pengetahuan tentang baik dan buruk, sekedar pengetahuan tanpa diyakini dan menjadi pemahaman, disamping tidak dibiasakan sejak dini menjadikannya sebagai pedoman.

Sementara konsep diri yang salah muncul karena remaja itu tidak paham jatidirinya, fitrah seksualitas yang tidak terpelihara dengan baik, orientasi hidup yang kabur dan tidak punya pandangan hidup yang jelas. Lebih parah lagi jika memang remaja itu memiliki kepribadian yang kacau bahkan rusak.

Dua faktor internal itu sebenarnya adalah hasil bentukan dari faktor eksternal, yakni faktor keluarga terutama orang tua, pendidikan, lingkungan bahkan negara dan penerapan sistem oleh negara.

Faktor keluarga terutama orang tua, sangat mempengaruhi corak perilaku dan kepribadian remaja. Rendahnya pendidikan agama, kosongnya contoh dan teladan di keluarga, pola komunikasi yang lebih diwarnai bentakan dan miskin aspek persuasi pemberian pemahaman dan argumentasi tentang baik-buruk, benar-salah, boleh dan tidak boleh, berpengaruh besar bagi munculnya kenakalan remaja.

Sementara itu sistem dan gaya hidup kapitalisme membuat orang tua berubah menjadi mesin-mesin produksi kapitalisme. Sebagian besar waktunya, bahkan hampir total, untuk bekerja dan menyelesaikan tuntutan kerja. Anak tidak mendapat perhatian, bimbingan dan kasih sayang dari orang tuanya. Diperparah lagi dengan anggapan bahwa bagi anak sudah cukup jika tercukup segala kebutuhan materinya.

*berkaca pada Pemuda dalam Sejarah Islam*

🌸5 dari 10 sahabat yang diberi kbr gembira masuk surga, ternyata mereka berusia muda ketika masuk Islam yaitu saat masa Aqli Baligh; Ali bin Abi Thalib 10 thn, Thalhah 14 thn, Zubair 16 thn, Saad bin Abi Waqash 17 thn, Said bin Zaid 15thn. Ini berarti?!. Mereka generasi terbaik pembela Nabi.

🌸Pemuda Ashabul Kahfi. Dalam tafsirnya, Ibnu katsir berkata ketiìka menafsirkan kata Fityah pada ayat 13 dari surat Al Kahfi “Allah ta’ala menyebutkan bahwa mereka adalah pemuda. Karena mereka (para pemuda) lebih mudah menerima kebenaran, lebih mudah mendapatkan petunjuk jalan (yang lurus) dibandingkan orangtua yang durhaka dan tenggelam dalam agama kebathilan. Untuk itulah kebanyakan yang menyambut (seruan) Allah dan Rasul Nya shallallahu alaihi wasallam adalah pemuda.

Adapun orang-orang tua dari Quraisy, kebanyakan mereka tetap bertahan dalam agama mereka dan tidak masuk Islam kecuali sedikit saja. Begitulah Allah ta’ala mengabarkan tentang ashabul kahfi bahwa mereka adalah pemuda.”
Dari kisah diatas maka kita dapat mengambil ibroh, bahwa betapa bahagianya pemuda - pemuda tersebut dengan yakin dan tanpa ragu membela agama Allah. Sehingga Allah menjanjikan surga-Nya untuk mereka.

*Mengenalkan Masa Baligh – Taklif & Tanda - tandanya*

*Usia baligh* adalah usia taklif (siap menerima beban syariat). Jika seseorang telah sampaipada usia baligh, maka dia telah bertanggung jawab sendiri di hadapan Allah atas berbagai perintah dan larangan dalam Islam,“Yang menarik di fase ini (Baligh), shalat dan puasa telah wajib. Konsep Islam menambahkan selain kewajiban syariat tersebut, juga kewajiban dunia. Seorang anak laki-laki sejak hari tersebut bertanggungjawab di rumah dan masyarakatnya. Karena ia telah sampai pada usia sama seperti laki-laki. Sehingga mereka akan bertindak dengan cara yang sama dan mendapatkan tugas yang juga sama. Seorang anak perempuan bertanggung jawab di rumah (tempat utamanya), karena telah mencapai usia wanita dewasa. Ia telah memasuki dunia wanita dewasa, sehingga ia menjadi salah satu dari mereka dan mendapatkan tugas yang sama dengan mereka.” (Muhammad Quthub: Manhaj At Tarbiyah Al Islamiyah)

Masa baligh masa yang tidak mudah bagi anak-anak. sebagian akan merasa bingung dan gelisah menghadapinya. Bahkan sebagian yang lain mungkin tidak berani cerita kepada orang tua sendiri.

Memasuki usia puber tandanya anak sudah mulai memasuki usia remaja. Anak-anak berubah dari makhluk _aseksual_ menjadi makhluk _seksual_. Dari anak mumayyiz menjadi remaja yang akil baligh.

Pada fase ini, pertumbuhan dan perkembangan anak baik fisik maupun psikologis berlangsung dengan sangat pesat. Secara fisik, pertumbuhan terlihat dari tinggi badan, berat badan, perubahan suara dll.

🔮 Ada dua kategori terkait perubahan fisik ini. Yang pertama adalah ciri primer dan ciri sekunder.

📌 *Ciri primer* ditandai dengan mulai berfungsinya organ reproduksi, mimpi basah bagi laki-laki dan menstruasi bagi perempuan.

*Tips pra-akil baligh:*
Mempersiapkan anak2 memasuki usia baligh tidak hanya semata-mata mempersiapkan mereka secara individu untuk bisa menjalani hidup, tetapi juga dalam rangka menjalankan tugas mulia yaitu sebagai hamba Allah SWT. Artinya, memasuki usia baligh anak dipersiapkan menjadi pemimpin yang terbaik bagi umat pada masa yang akan datang.

📜Berikut ini *hal-hal yang dapat dilakukan orang tua dalam mempersiapkan anaknya memasuki usia baligh seawal mungkin (sejak usia pra baligh – sekitar 7 tahun sampai 10 tahun) :*

✏Siapkan pendidikan agama dan keterampilan sejak dini
✏Bekali anak dengan pemahaman agama yang baik sedini mungkin.
✏Ajak anak untuk lebih mengenal Allah dan Rasul-Nya, mencintai Al-Qur’an sehingga tertanam keimanan yang kuat, memudahkan kita untuk menanamkan adab dan akhlak yang baik dan terhindar dari pengaruh negatif di sekitar.

💡 *Berikut poinnya, Bunda…*
1⃣ Mengokohkan keyakinan (aqidah)
2⃣ Menanamkan konsekuensi beriman pada Al Qur’an
3⃣ Hal-hal yang wajib atau sunah sudah harus dibiasakan
4⃣ Perbekalan tsaqofah Islam
5⃣ Mengajarkan dan membiasakan adab-adab (akhlak islami) terhadap orang tua
6⃣ Membentengi anak dari pengaruh media informasi
7⃣ Dalam hal pergaulan dengan lawan jenis, mulai dibiasakan terpisah antara laki-laki dan perempuan.
8⃣ Menjelang baligh mereka diajari tentang pengetahuan tanda-tanda baligh (menstruasi dan mimpi)
9⃣ Membekali anak dengan keterampilan hidup
1⃣0⃣ Anak yang berusia 10th ke atas mulai diajak berpikir untuk membaca persoalan umat
1⃣1⃣ Pemanfaatan teknologi secara positif
1⃣2⃣ Konsep diri yang positif

📜 *Tips Akil Baligh:*
Pada saat perubahan secara fisik baik ciri primer dan sekunder sudah mulai muncul, mungkin akan ada perasaan tidak nyaman, bingung untuk menyikapi, yang dirasakan oleh anak. Nah berikut tips untuk menyikapinya, bunda.

💡 *Berikan penjelasan pada anak tentang perubahan fisik dan kesehatannya*
Pastikan anak Anda mendapatkan pendidikan dan penjelasan mengenai perubahan yang terjadi dengan bagian tubuhnya. Jelaskan bahwa mungkin pada awalnya perubahan ini akan menyebabkan ketidaknyamanan pada diri anak, juga mengenai sistem, proses dan fungsi dari reproduksi. Jelaskan pula bahwa perubahan fisik terjadi secara alamiah pada setiap orang dan masa puber adalah bagian dari proses pertumbuhan yang lumrah.

💡 *Ajarkan anak untuk merawat dirinya*
Berupa menjaga kebersihan tubuh, cara bersuci dari hadats kecil dan besar (mandi wajib), menjaga konsumsi makanan yang baik dan meminta anak untuk tidak sungkan bertanya bila mereka mengalami perubahan tubuh yang terasa berbeda.

💡 *Berikan buku pengetahuan tentang pubertas*
Jika anak terlihat sungkan bertanya, ada baiknya kita memberikan buku mengenai pubertas untuk anak, sehingga mereka dapat menemukan sendiri jawaban dari pertanyaannya.

💡 *Peran ayah dan Bunda*
Ayah dan Bunda memiliki peranan yang sangat besar untuk mendampingi anak di masa puber. Anak perempuan bisa bertanya kepada Bundanya mengenai perubahan yang terjadi dalam dirinya, begitu pun anak laki-laki kepada Ayahnya. Namun yang jauh lebih penting, orang tua memiliki peranan untuk menjelaskan bahwa usia puber adalah usia seseorang telah mencapai akil baligh dimana sudah dikenakan beban syariat (baik itu ibadah mau pun muamalah) dan bertanggung jawab atas dosanya sendiri.

💡 *Yang paling utama dari membersamai anak adalah bahagia.* Tak sulit bunda. Mulailah untuk bahagia dari diri bunda sendiri dulu lalu tularkan ke suami dan anak-anak

*Media*

🎰 *Mayyada Game* Permainan panen buah apel (terinspirasi dari https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10217819512425939&id=1426178299)
🎰 https://youtu.be/z2ajcg-GKTY
🎰 https://youtu.be/e4wbhMkXBko
🎰 https://www.instagram.com/p/BfDUYC0gowW/?utm_source=ig_embed

➿➖➿➖➿➖➿➖➿➖➿

*Sumber :*

🌏 https://www.google.co.id/amp/s/itaroihanah.wordpress.com/2016/11/17/konsep-pendidikan-pre-aqil-baligh-11-14-tahun/amp/

🌏 https://www.wartapilihan.com/mendidik-fitrah-seksualitas-anak/

🌏 https://youtu.be/e4wbhMkXBko

🌏 https://youtu.be/z2ajcg-GGKTY

Belajar dari fakta lain yang serupa*

🌿 Anak-anak SD malu dengan temen-temenya kalo diketahui sudah menstruasi sehingga ia tetep ikut sholat duhur berjamaah disekolah supaya tidak ditahu kalo lagi halangan.
🌿 Mimpi basah dianggap hal yg menakutkn bagi anak karena informasi tidak lengkap didapatnya.
🌿 Anak laki-laki dengan tidak cerita ke temen-temennya kalo mimpi basah dengan figur temen perempuannya.

🌷 *bahagia memasuki gerbang akil baligh*

*Media Permainan.*
_Mayyada Game_

✅ Anak memulai menaiki dahan Pohon Apel yang terendah. Jika berhasil melalui tantangan maka bisa naik ke dahan pohon selanjutnya sampai ke dahan yang tertinggi dan memanen buah apel yang banyak.

❌ Jika anak tidak bisa melalui tantangan maka akan terjatuh kembali ke dahan yang sebelumnya.

*Media*

🎰 *Mayyada Game* Permainan panen buah apel (terinspirasi dari  https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=10217819512425939&id=1426178299) 

🎰 https://youtu.be/z2ajcg-GKTY

🎰 https://youtu.be/e4wbhMkXBko

🎰 https://www.instagram.com/p/BfDUYC0gowW/?utm_source=ig_embed

➿➖➿➖➿➖➿➖➿➖➿

*Sumber :*

🌏 https://www.google.co.id/amp/s/itaroihanah.wordpress.com/2016/11/17/konsep-pendidikan-pre-aqil-baligh-11-14-tahun/amp/

🌏 https://www.wartapilihan.com/mendidik-fitrah-seksualitas-anak/

🌏 https://youtu.be/e4wbhMkXBko 

🌏 https://youtu.be/z2ajcg-GGKTY

Closing dr pemateri:

Saat qt menyampaikan k anak u/tdk melakukan sesuatu, ada 2 sebenarx yg penting

1⃣alasan jelas mengapa kita melarang. Ini hrs jelas, lalu sampaikan k anak. Coba ingat sbrapa sering qt melarang tanpa pernah briefing dulu k anak alasan qt melarang

2⃣ konsistensi
Bagaimana bisa teratur menegakkan aturan?? Jgn fokus pada anak ...tp fokus pada diri ..
Apakah kita sdh Teratur jalankan aturan???
Setelah bikin pola teratur masuk ke konsisten
Anak anak itu tahu titik terlemahnya orang tua ... krn dia sosok yg sll melihat ibunya siang malam
Anak itu sering menguji batas2 kita sbg ibu..... mereka selalu periksa apa pagar pembatas itu masih memagari mereka di sana
Semakin baik kita menjaga batas itu ttp tegak mak akan lebih mudah menjaga anak2 kita ttp berada dlm aturan
Karena anak2 trus menawar dan trus menguji kita dengan kekonsistenan sistem kita
Anak itu tdk pernah  berhenti 'mencoba' konsistensi kita

Intinya, *anak mungkin salah menyimak perkataan org tuanya tp anak tidak pernah salah meniru orang tuanya*

#Day9
#TantanganSesi10
#Tantangan10Hari
#LearningbyTeaching
#IIPSulawesi

0 Comments