Perkembangan Hafshoh Terkini
Raha, 31 Agustus 2015. Hari ini saya
ingin sedikit bercerita tentang perkembangan Hafshoh di usianya menginjak tahun
ke-3. Sebenarnya mau saya buat dalam bentuk table. Hanya saja, saya belum tau
cara buat table di blog kayak begini. Nantilah saya belajar. Semoga saja
penampakan yang gak rapi ini bisa menjadi bacaan yang menyenangkan untuk
pembaca semua.
Begini, Hafshoh kalau untuk
perkembangan gerak. Alhamdulillah sudah banyak peningkatan. Dia sudah bisa naik
motor ke boncengan meskipun 5 % masih harus dibantu dan diperbaiki sedikit. Kalau
naik didepan, dia sudah bisalah. Trus hafshoh juga sudah bisa membantu saya
menjemur pakaian. Belum rapi sih, tapi sudah lebih baik dan lebih nampak
sebagai jemuran. Dulu khan awalnya hanya taruh-taruh saja asal. Sekarang, sudah
mulai mendekati bisa. Belum sempurna sih. Wong saya juga kalau menjemur asal
saja tidak rapi blas. Apa mungkin sementara proses belajar menjemur ini, saya
harus serapi mungkin yah? Supaya Hafshoh bisa menjemur dengan rapi seperti
titong.
Titong ini teman saya waktu kuliah.
Dia kalau menjemur, rapiiiiiih banget. Zona sarung khusus sarung, titik baju
kaos, khusus baju kaos to’. Trus kemeja hanya buat kemeja. Pokoknya enaklah
dipandang. Kalau saya sih, prinsipnya, inti dari menjemur itu adalah supaya kering.
Yah… kalau kering bisa dicapai, seperti apapun modelnya, I don’t care.
Hihihihi… harus diperbaiki nih kayaknya.
Perkembangan pelajaran alam sekitar,
Alhamdulillah mulai membaik. Kalau kita lagi naik motor dan melewati pohon
gersen. Hafshoh biasanya teriak “Umi, pohon gersen. Sama dengan di rumahnya
nenek. Tapi dia masih kecil, belum berbuah. Kita sudah”.
Komentar demikian menunjukkan dia
bisa mengenali pohon gersen. Dan dia mampu membandingkan ukurannya dengan yang
ada di tempat lain. Beberapa pohon yang sudah dikenalnya adalah pohon coklat,
pohon pisang, pohon kelapa, pohon jambu batu. Perbedaan daunnya juga sudah
mulai dia ketahui. Masih mau dievaluasi sih, biar bisa diketahui dia sudah
kuasai atau belum.
Dia juga tahu, kalau buah gersen
masak berwarna merah. Buah languru masak berwarna kuning. Masih banyak hal dan
metode yang harus saya variasikan untuk membantunya belajar.
Satu hal yang minus. Hapalan
Qur’annya hampir tidak lagi dia intip. Penyebabnya adalah TV. TV cukup menyita
dan membuat Hafshoh betah memandang benda 4 dimensi itu berlama-lama. Ugh….ini
yang harus saya atasi.
Untuk bacaan do’a sehari-hari
Alhamdulillah masih berada pada titik aman. Doa’ bangun tidur, do’a mau tidur,
doa makan, do’a minum, do’a habis makan, do’a keluar rumah, do’a naik kendaraan
dan memberi salam dia ucapkan meski kadang harus di tuntun dan dibujuk terutama
do’a bangun tidur.
Biasanya kalau bangun tidur dan
diajak baca do’a. dia langsung “Ummi, masih malas…”. Hem, hem, hem … lamaaaa
begitu baru dia mau.
Untuk hadits… “innalloha
ma’ashshobiriiin dan hadis tentang keindahan”; “innaloha jamiilun yuhibbul
jamal” dia sudah hapal.
Untuk pengetahuan agama, utamanya
hapalan surat-surat, TV sangat menghambat perkembangan Hafshoh… saya sedih sih.
Mau bagaimana lagi yah?
Dipublish 01 September 2015
0 Comments