Selasa, 08 September 2015. Malam tadi, siswa saya di MAN 1 Bombana sms. Menanyakan kabar, mendo’akan kesehatan, dan mengungkapkan kesedihannya.
Sedihnya, sedih saya juga sih sebenarnya.
Z sgt sedih ibu guru pindah. Z dan teman2 mw berterima kasih kpd ibu yg tlh mengajari kami. Kami mw minta maaf jg jika ada kesalahan kami.
Ini maknanya dalam banget lho bagi saya pribadi.
Dulu saya sempat posting kan, kalau yang akan sangat saya rindukan adalah siswa-siswa saya. Saya hanya berharap, mereka tetap sholat, berbuat baik, tetap bersekolah, kelak bisa ketemu mereka menjadi orang-orang yang sukses dunia akhirat.
Ini yang kirim ketua kelas perwalian saya. Namanya Muh. Dzah Redzan. Umurnya masih sekitaran 13 tahun. Duduk di bangku kelas X dengan umur segitu menandakan 2 hal. Kalau bukan cepat sekolah, mungkin opsi kedua dia masuk kelas akselerasi. Ternyata yang tepat adalah ospi pertama.
Mungkin dia ingin mewakili teman-temannya. Menyampaikan betapa mereka ingin berucap terimakasih kepada saya.
Saya sebenarnya, seandainya bisa, masih mau tetap mengajar mereka dan berada di dekat kedua orang tua saya juga. Seandainya jarak bisa saya lipat, mungkin akan saya lakukan. Tapi … tentu saja jalan aspal tak seperti ujung kain yang bisa dipertemukan.
Meskipun kita berjarak. Saya tetap guru kalian yang selalu ada bila kalian bertanya dan sharing pendapat.
Untuk semuanya; Jangan lupa sholat yah.

0 Comments