"Umi, tolong warnakan, nanti sa kasi semangat." Ucapnya.
Saya mengiya, sambil menanti, apakah semangatnya.

Ternyarta, begitu saya mewarna...

H: Semangat Umi, semangat. Semangat. Semangat...

Me: oh, begitukah semangat Nak?

hihihihi.,

Setelah beberapa saat, saya menuju ke dapur. Pamit mau buat susu. Dia mengiya.

Dari suaranya keluar sebuah tanya, "Umi, apakah menyuap itu?"

"Oh, menyuap itu, misalnya saya kasih Hafshoh makanan, sa suap, masukkan ke mulutnya Hafshoh."

H: Oh, sa suap temanku dengan kue.

Me: %$##@%&*???? Bukan Nak.

H: Kan sama, sa kasi kue temanku.

Me: kalau begitu namanya kasih, Hafshoh kasi kue. Kalau suap, seperti Ummuki kasi nasi dengan ikan, baru dimasukkan ke mulut. Pake tangan, bisa juga pakai sendok.

H: Oh. kalau menyuap yang lain?

Me: itu nanti di Nak. Seperti memberi supaya dapat yang bukan bagiannya.

Hafshoh terlihat bingung, saya pun bingungau jelaskan. Nanti dulu di Nak.

Ya Alloh... Kayaknya sa salah ambil jurusan. Maunya PGTK sa ambil dulu.

Wa Saripah

0 Comments