Bungkus Permen

Sepulang belajar dari TPA, saya agak kaget mendapati kantong tas Hafshoh berisi bungkus permen. Meskipun sedikit kaget, saya lakukan investigasi dengan model praduga tak bersalah.

Me: Hafshoh... Sini Nak.

Dia mendekatiku.

Me: Ada bungkus permen sa dapat di tas Hafshoh. Darimana ini Nak?

H: Oh... dari sekolah (baca: TPA) Umi.

Me: Oh... Yang makan permennya siapa?

H: Saya tidak tau Umi. Kan sa temukan di lantai. Sa pungut mi. Tidak dapat tempat sampah. Jadi saya bawa di tas.

Me: Masyaalloh. Pintarnya mi Hafshoh...

Semoga bisa istiqomah menjaga bumi di Nak. Kalau bukan kita, ya harus ada.

Menulis adalah berusaha menerapkan yang lebih baik.

Wa Saripah

4 Comments

  1. Sangat menginspirasi sekali, semoga kita jadi semakin sadar bahwa sampah kecil seperti itu juga bisa berdampak buruk untuk alam ya mbak :)

    ReplyDelete
  2. Semoga semakin banyak lagi yang istiqomah menjaga bumi ya :)

    ReplyDelete
  3. Amiiiin, semoga istiqomah ya mbak :)

    ReplyDelete
  4. Menginspirasi banget mbak :)

    ReplyDelete