Belajarnya Motor (Lagi)
Wamponiki, 02 September 2017
> > > Mencoba Mereka Rasa
Baik, tadi sore, saya belajar motor lagi. Saya mulai dari,awal lagi. Setelah duduk, saya memutuskan mengganti medan.
"Sa mau di lapangan saja. Soalnya beberapa bulan lalu, saya belajarnya disana. Disini, aspal. Beda feel nya."
Terus terang, saya butuh berkenalan ulang dengan medan. Entah kenapa, saya butuh waktu untuk merasakan putaran gas, ganti gigi, rem, sampai suasana jalan.
Lapangan berumput, berbatu. Namun, disitulah saya,mengawali. Disitulah saya harus start.
Setelah dua putaran. Yang dipenuhi, gemetar. Karna saya nabrak batu, terus pegang gas. Bisa dibayangkan, saya,langsung dingin. Gemetar.
Dan sebenarnya, saya tidak lagi memikirkan pikiran orang yang melihat. Bisa malu kan sebenarnya. Tetapi, alhamdulillah, saya lebih fokus di diri.
Tenang. Mereka sedang menonton futsal. Buat apa coba nonton orang belajar motor. Be fokus. Jangan malu.
Alhamdulillah, Allah masih sayang. Saya langsung turunkan gas. Dan mencoba berdamai dengan stir yang hampir jatuh. Saya tegakkan lagi, setelah stop.
Rehat.
Tarik napas.
Bismillah.
Setelah dua putaran dengan stir masih miring kanan kiri, saya ajak suami ke gedung SOR.
Kaki saya lelah. Kan ceritanya di lapangan beberapa medan gak mulus. Jadi, saya sering nurunin kaki. Dan sering juga berhenti. Alhasil betis berteriak.
Ok. Saya yakin perkenalan rasa dengan lapangan sudah cukup. Saya pun mencoba menjajali aspal di sekeliling SOR Building.
Dua buah motor juga, sedang belajar. Kami memutari jalan belakang gedung yang sepi.
Alhamdulillah, saya cukup baik. Lebih baik daripada di lapangan tadi.
Terimakasih lapangan yang memberi saya rekaan rasa yang saya kenali. Dan berhasil mengembalikan rasa itu di masa awal saya belajar motor.
Insyaallah besok pagi lanjut.
0 Comments