Makhluk itu Bernama Jin

Beberapa minggu ini, saya ikut taklim. Lokasinya di sebuah rumah yang terbilang bagus. Lantai dua. Halaman belakang luas. Halaman depan lumayan.

Tetapi...

Rumah itu kosong selama lebih dari tahun. Setelah kosong, dijadikan tempat taklim.

Kenapa rumahnya kosong?

Empunya rumah tinggal di *****. Kenapa tidak tinggal disitu?

Nah, inilah kunci jawaban dari kebingungan saya. Rumah bagus. Kosong. Tidak dijual.

Ternyata...

Di rumah itu, ada jin. Inilah juga bahkan si empunya dan calon peminang rumah tak bersedia menempatinya.

Jinnya mengganggu. Merusak hubungan. Memberi ketidaknyamanan.

Sampai harga rumah merosot jatuh pun, tak ada yang melirik.

Jadi, dipakai kajian, jinnya welcome?

Ya, sebelum kajian dilaksanakan, rumah dirukyah terlebih dahulu.

Perukyah, seorang ustadz sempat muntah. Mungkin jin melakukan perlawanan atau dia merasa mampu menandingi Ayat Alloh yang dibaca sang ustadz. Saya juga kurang paham.

Setelah rukyah...

Berbagai barang temuan, yang biasa disebut media jin merusak, ditemukan. Semacam paku-pakuan begitu. Rukyah yang dilakukan bukan perkara mudah. Sampai anak perukyah diganggu saking nekatnya jin tersebut. Dan mungkin bukan jin biasa. Alhasil, anak dirukyah juga.

Alhamdulillah aman.

Sekarang, aman...

Rumah itu ditinggali oleh dua orang ikhwa. Mungkin untuk jaga-jaga. Mungkin.

0 Comments