Bismillah
Terus terang, saya tidak berniat membeli gamis putih di wisuda hafalan Hafshoh tahun ini. Bukan karena tidak mampu. Tetapi gamis wisuda tahun lalu, masih bisa dipakai tinggal ditambahi sedikit karena agak pendek. Jadi, fix saya bawa ke teman yang tukang jahit. Mau beli kok kasihan sama gamis lama ini. Apatah lagi ini:

Dari Mu’adz bin Anas, ia berkata,

مَنْ تَرَكَ اللِّبَاسِ تَوَاضُعًا لِلَّهِ وَهُوَ يَقْدِرُ عَلَيْهِ دَعَاهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى رُءُوسِ الْخَلاَئِقِ حَتَّى يُخَيِّرَهُ مِنْ أَىِّ حُلَلِ الإِيمَانِ شَاءَ يَلْبَسُهَا

“Barangsiapa yang meninggalkan pakaian (yang bagus) disebabkan tawadhu’ (merendahkan diri) di hadapan Allah, sedangkan ia sebenarnya mampu, niscaya Allah memanggilnya pada hari kiamat di hadapan segenap makhluk dan ia disuruh memilih jenis pakaian mana saja yang ia kehendaki untuk dikenakan.” (HR. Tirmidzi no. 2481 dan Ahmad 3: 439. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)

Jilbabnya, awalnya rencana beli. Tetapi, qodarullah, tidak ketemu yang sesuai hati. Inginnya yang panjang. Biar bisa dipakai juga ke ustadzahnya untuk belajar.

Akhirnya? Dia pakai jilbab tahun lalu. Yang juga dipakainya ke sekolah.

Me: Hafshoh... Tidak bernodakah jilbabnya Hafshoh?

Hafshoh segera mengecek. Dan menggeleng padaku.

Dia sama sekali tidak komplain dengan jilbab ataupun gamisnya. Dia mau saja pakai yang itu. She doesn't care about it. She just feel it is not a problem.

Esoknya, saya setrika. Setelah rapi, saya suruhlah Hafshoh pakai.

Hafshoh manut tanpa ada rasa bagaimana itu di.

Saya berucap pada abuha. "Ih, gamisnya agak lusuh Zauji." Ucapku. Karena putihnya hampir menuju ke tulang. Dan ada sedikit noda tipis yang tak bisa hilang. Berwarna hampir putih yang kalau diteliti akan nampak.

Hafshoh menggerutu. "ih, Umi... Itu lagi."

Saya menggeser raut wajah saya pada positif side. "Oh...:Iya di. Ok..Bagus pale kune. Tidak kentara pale Zauji karena ada Selempangnya."

Abuha juga menimpali, "Dia kesana mau wisuda hafalan. Bukan fashion show "

Ok. Fix...

Kami berangkat. Hafshoh sampai di gedung Galampano dengan gamis putihnya.

Alhamdulillah Hafshoh berhasil maju ke depan. Menerima sertifikat dan ternyata diberi hadiah juga. Berupa uang. Dia sangat senang.

Catatan:

Pakaian syar'i hanyalah sebatas tampilan fisik. Asal bersih dan suci. Tetaplah tegak. Tetaplah syar'i. Karena hatimulah yang harus kau prioritaskan ada dimana. Bukan pada mahal dan indahnya modelnya.

Wa Saripah_Ummu Hafshoh

Pic dari unplush







0 Comments