Menulis bagi saya seperti penerus emosi. Baik dia berupa emosi positif ataupun sebaliknya. Menulis adalah menyalurkannya. Tidak mengendapnya hingga menjadi tumpukan rasa tak mengalir. Yah, Tiap orang punya cara berbeda menyalurkan perasaan. Saya? Beginilah. I write. I read. I listen. I love three of them.

Berkaitan dengan paragraf diatas, rasanya tidaklah berlebihan jika saya ingin punya laptob. Dengan spesifikasi baik, ringan, dan enteng saya bawa.

Beberapa Minggu lalu, sempat tanya ke toko. Harganya bikin mata melotot. Dua kali gaji PNS golongan III/c dengan masa kerja sekitar 5 tahun. Nah itu yang Intel, bukan i-core.

Saya mundur.

"I core 3 berapa?" Tanya adik saya.

Si penjual menyebut nominal angka hampir 8 juta.

Saya mundur lagi.

Fix, saya beli nanti Pi murah.

Tetap ingin beli ya.

Karena?

Ingin terus menulis. Ingin menyatukan tulisan di Facebook. Utamanya tentang Hafshoh. Saya ingin kelak dia membaca kisahnya sendiri. Dalam bentuk buku kenangan.

Semoga saja bisa terwujud.

Yassaro Allohu Umurii...

Wa Saripah_Ummu Hafshoh

Pic dari unplush

0 Comments