Kaliku, Riwayatmu Kini
Kau tau... Sewaktu saya SD, saya sangat sering melewati kali kecil samping rumah. Menuruni tanjakannya lalu melompati dari satu batu atau gundukan pasir sampai saya menginjakkan kaki di seberangnya.
Airnya terlihat jernih. Alirannya sangat menenangkan hati. Pepohonan di setiap sisinya hijau. Burung biru muda berpadu biru tua dan hitam dengan bulu mengkilat, sering terlihat terbang. Mengunjungi dahan pohon di kali itu. Sering sekali.
Yah, pohon di sekitar kali membuat suasana di rumah kami dingin Bambu, Enau, Pisang, Mangga Watanta, Kumbou dan beberapa jenis pohon yang ikut menyamankan hewan sekitarnya.
Tak jarang, saya mendapati ular sedang melingkar di dalam lemari makanku. Yah... Jendela rumah kami, langsung bertemu pohon. Ketika membukanya, saya harus mendapati wajah saya bertumbukan dengan daun pohon yang sering digunakan mama saya untuk memasak ikan.
Bapak saya sering mengangkut pasir kali untuk mengisi lubang pondasi rumah kami. Hampir tiap sore dia tekuni, sampai seluruh pondasi terisi.
Di kala banjir datang, kami tidak boleh menyebrangi kali. Karena arus kali sangat kuat. Para bapak di sekitar rumah saya, sering berkumpul dengan keseruan mereka. Menangkan kayu-kayu yang terbawa arus. Terkadang mereka memperoleh jati, atau potongan kayu lain yang bagus-bagus.
Setelah banjir selesai, kami akan mendapati wajah kali berubah. Lebih bersih dan mulus.
Tetapi... Kami tidak boleh berenang di kali itu. Karena kali itu meskipun terlihat jernih dan indah saat itu, namun, orang-orang membuang pula di kali itu.
Kaliku ... Kini kau berubah. Di sisi kanan kiri, kau dipasangi tanggul. Burung biru yang sering kulihat dulu, kini jarang bertengger. Airmu yang dulu jernih, kini tampak kusam.
Kaliku... Apakah kau merindukan masa remajamu dulu sepertiku?
Wa Saripah_Ummu Hafshoh
2 Comments
masa masa yang paling indah, dirasakan dan dijalani ya mbak. suasana kearifan dunia kampung yang dirindukan
ReplyDeleteIya benar. Makasih...
Delete