Bismillah 
Astaghfirullah...
Alhamdulillah alasanku untuk tidak sering beli baju bukan ji karena ini kasian. Kemarin juga Hafshoh tidak dibelikan gamis wisuda baru, sungguh bukan pula karena pelit.

Slogan saya, selagi masih ada yang bisa dipakai, kenapa harus beli yang baru? Toh sampah hanya akan makin menumpuk dengan sering membeli. Juga, saya senang memakai sesuatu sampai memang menjadi harta saya (salah satu jenis harta saya adalah harta yang sampai rusak karena kita pakai, silah cek sendiri hadits tentang 3 jenis item yang disebut milik kita).

Jadi, bukan karena pelit. Na'udzu Billah.

Entah kenapa ya, tetapi, kalau saya flash back masa lalu, saya ingat beberapa hal...
1. Saya jarang dibelikan baju sejak kecil.
2. Lebaran tidak selalu beli baju baru.
3. Saya senang memakai sesuatu sampai rusak. Saya merasa itu adalah kelebihan. Jadi, kalau saya pakai lalu tidak lagi bisa terpakai dan waktunya lama, saya merasa puas. Senang.
4. Saya sering ikut kajian. Yang dibahas kehidupan shahabat zaman dulu. Yang bajunya satulah. Bajunya ditamballah. Pakean gantian sana istri pas sholatlah. Yang intinya, mereka tidak memusingkan pakean. Dan mereka ahli surga nah.
5. Saya ingin hidup minimalis. Ketika sering membeli baju, artinya, saya akan menambah daftar isi lemari saya. Makin sumpek. Sempit hati dan ruangan. Bisa menambah item ke tong sampah kelak. Dan memurut saya, ini kurang baiklah. Ini saya lho. Gak mesti sama ya. Beda gak pa pa kok.
6. Pakean saya masih layak. Nda sobek juga. Warna juga bagus. Trus kenapa? Eh? Hihihi...
7. Ada lagi, tetapi sa pikir dulu. Sa agak lupa-lupa bela e...
8. Ada hal lain yang lebih prioritas. Ta' bisiki? Kalau saat ini, sa ingin bela beli leptob. Sa ingin juga beli motor. Tapi Zauji suka bilang: "Mo ditaruh mana motornya?" Hem... Mengganggu semangat e... Ok. Leptob mi dulu pale.

Adapun masalah kesehatan, saya mi ini yang paling depan ajak ke dokter suamiku kalau ada yang sakit. Meskipun uang tinggal itu, ayo ke dokter. Malah langsung ke dokter ahli biar puas sekalian diagnosanya.

Jadi, Alhamdulillah jauh dari pic ini. Mari cek hati kita. Pelitkah dan tidaknya, semua kembali ke hatita say...

See you...

Wa Saripah_Ummu Hafshoh.

0 Comments