Khidir dan Bicara
Semalam ikut materi dr. Herbowo Soetomenggolo tentang Pentingnya Stimulasi Kemampuan Bicara pada Anak.
Materi dan ilmunya masyaalloh. Saya sangat tercerahkan...
Apalagi dokter sempat menyinggung pentingnya berbicara dengan analogi kunci. Kemampuan bicara dan berbahasa adalah kunci dalam bersosialisasi dan belajar kelak. Kunci itu kecil. Tetapi kalau gak ada kunci, gimana coba mau masuk?
Termasuk juga mematahkan mitos yang beredar . Bahwa anak laki memang telat bicaranya dibanding anak cewe. Tetapi, sebenarnya keterlambatan itu normalnya sangat sedikit sekali persennya. Jadi gak beda jauh sekali beberapa step.
Terus terang sejak lama, saya curiga, Khidir nih tidak seperti seharusnya. Ngomongnya telat. Dulu saat 18 bulan baru bisa ngomong beberapa kata.
Itupun kadang beda. Mau bilang minta ASI suara yang keluar memeh. Mau bilang susu yang dia ekpresikan "huhu" dulu malah "bubu". Mau bilang "bunyi" dia sukanya "munyi". Tetapi ketika dieja. Dia bisa bilang "BU" trus "NYI".
Saat saya cerita kondisi anak saya, dr. Herbowo sang pemateri lebih curiga ke pendengaran. Jadi, saya akan tes pendengaran anak saya. Normal gak. Atau memang ada sedikit masalah.
Kalau dipanggil dia menoleh. Disuruh juga mau. Tetapi, saya pikir, bisa saja dia sedikit saja masalahnya di "dengar". Jadi, bukan tuli total gitu. Ini harus dites. Dan akan saya coba konsultasikan dengan dr. anak.
Terimakasih dok... Sangat tercerahkan dengan materinya.
Begitu pentingnya ilmu. Sehingga dengan ilmu, sikap kita akan beda ketika menghadapi sesuatu.
Belajarlah...
Oh ya, sayangnya saya lupa bilang kalau anak saya juga telat jalan diusia 1.6 tahun. Dan sebelumnya sempat kena ISK berulang. Semoga bisa saya konsultasikan secara lebih rinci.
Wa Saripah_Ummu Hafshoh
@youngmomsid
@drherbowo
0 Comments