Sudah beberapa kali pertemuan saya belajar makhorijul huruf. Ada huruf yang saya belum dapat titiknya. Secara teori I do know in sentence. Which part of my throat should I start in voicing the alphabet. But... Practically, I do not know how to appliacated the theory.

Sempat sampe terbawa mimpi. Saya mimpi bisa menyebut secara benar huruf-huruf itu. Suami sampe tertawa saya cerita mimpi tentang makhorijul huruf. 

Bukan aoa-apa sih. Ada 3 huruf yang bolak balik saya ucap kadang benar, terapi lebih banyak salahnya. Dan pada saat benar, saya gak faham, ini benar karena posisinya begini. Saya gak ngeh. Jadi benarnya itu terjadi karena kebetulan saja. Pas disuruh ulang Minggu depan, salah lagi. Di rumah sudah benar, belajar sama Zauji. Pas praktek setor ke ustadzah, gak pas lagi.

Masyaalloh...

Saya juga sempat tanya Hafshoh. Soalnya dia sudah benar pronounxe huruf itu dalam Bahasa Arob.
H: Begini Umi. Seperti Umi bernafas. Coba Umi bernafas!

Saya pun bernafas sambil mengeluarkan huruf 'ha'.

H: Pantasan Umi. Umi itu salah bernafasnya.

Ucapnya. Saya tentu saja bingung. Lalu menyuruhnya mencontohkan cara nafas sambil mengucapkan huruf 'ha'.

Hafshoh mulai menyebut hurufnya. Dan masyaakkoh saya dengar kok pas seperti yang ustadzah contohkan. Saya termangu. Akankah saya bisa juga? Kan mungkin saja saya sulit begitu.

Lalu Hafshoh menyuruh lagi saya praktek. Saya menurut.

H: Umi kurang halus. Begini Umi. Ha. Seperti bernafas itu. Ha.

Saya mengikuti. 

H: Nah, begitu Umi. Ha dengan Hi nya benar. Tapi Hu nya dengan Bah nya masih salah. Itu seperti Ha biasa. 

Hem... Itu Hafshoh bilang benar, saya gak ngerti loh dimana posisi saya menyebut. Saya gak faham. Katanya tengah tenggorokan. I don't know which part that is. I do know how to practice it.

Saya harus berusaha lebih keras yah. Mungkin ada yang bisa bantu menyerukan prakteknya huruf ح padaku...

Wa Saripah_Ummu Hafshoh
Pic dari unplush

0 Comments