Bunga Bernama Jarum

Wa Saripah

Saya sebenarnya sudah mencoba memberitahunya. Jalur jalan di area lapangan berumput tajam. Menghindar lebih aman. Saya menyuruhnya sedikit mengangkat gamis.

Saya kurang tau bahasa latinnya. Disini disebut ... sa lupa juga namanya. Hihihihi. Kalau kena pakean, bunganya yang mirip jarum, nempel di kain.

Tetapi, entah kenapa, dia kata, suka lari menantang rumput.

Saya membiarkannya. Toh kesenangan ini tidak berefek buruk selain pakean kena bunga jarumnya.

Setelah tiba di dekat jalan raya, saya menampaki celananya penuh bunga jarum. Gamis sedikit aman, karena diangkatnya ketika berlari.

Gimana Hafshoh?

Saya menanya.

Dia masih belum merespon. Sibuk memperhatikan celana panjang berbunga hijaunya.

"Masih mau lari kayak tadi?"

Tanyaku pelan. Sembari membungkuk melucuti bunga jarum satu-satu.

"Umi, saya tidak mau lagi."

Ucapnya tenang.

"Bagus."

Hihihihi. Saya tersenyum penuh kemenangan. Qiqiqi...

Saya memuji kesimpulan dan sarannya setelah observasi yang dilakukan pada dirinya sendiri.

Ps:

Celana panjangnya terpaksa saya buka. Tersisa gamis hitam panjang untuk sampai ke rumah. Masih aman insyaalloh.

Di rumah, saya lanjut merumputi celana berbunga ijo ini. Masih banyak.

Hehehe...

Pic di kertas putih hasil bunga jarum yang dicabut.

Menulis adalah membangkitkan kisah.

#Tantangan10Hari
#Level7
#KuliahBunsayIIP
#BintangKeluarga

0 Comments