Malu?

Oleh: Wa Saripah

Tadi ke sekolah agak siangan. Saya mengajar jam kedua. Kebetulan, ada urusan sedikit. Ke kantor mau konfirmasi tentang penulisan ijazah.

Setelah tiba, jam 9, saya masuk kelas. Lalu keluar, ketika jam istrahat tiba.

Saya ke kantor. Bersama Hafshoh (5 Tahun).

Hafshoh membaca tulisan di spanduk terpampang di kantor.

H: malu datang terlambat.

Ucapnya lirih. Saya tidak begitu nangkap. Sampai ...

H: umi malu kah?

Saya kaget. Lalu buru buru merespon.

New: malu kenapa Nak?

H: itu, ada tulisan, 1. Malu datang terlambat.

H: iya sih Nak. Tapi, sebenarnya ummuki tidak terlambat. Mengajar jam 9, ummuki tadi datang belum jam 9.

H: tapi terlambat toh?

Me: iya sih. Tetapi, kan ummuki ke kantor dulu, ketemu P Tarmin. Urusan sekolah juga.

H: iya. Tapi tetap terlambat. Ummi malu?

Me: iyalah. Iya lah. Iyalah. Jadi, ummuki harus bagaimana?

H: lebih baik ummi ganti kantor. Jangan disini. Terlanjur malu.

Me: ?/=#:-)&££_/:/=()_£(/??????

Hancur saya.

Hihihi

Semoga bisa tidak telat lagi...

0 Comments