Kios, 04 Oktober 2017

Falyaqul khoiro au liyasmuth...

Sederhana hadits tersebut. Mudah kita ucapkan. Gampang kita fahami. Ringan dihafalkan...

Berkatalah yang baik, atau diam...

Sudah sependek itu.

Tetapi...

Entah kenapa diamalkan susah. Berat. Lupa. Dan balasan lain yang tentu,saja,membuatnya tetap salah.

Apalagi, ketika kita sedang emosi. Logika otomatis turun, emisi yang baik level. Bisa ditebak seperti apa jadinya jika kita tidak berkata. Mungkin keras, kasar, atau entahlah...

Mbak... kalau dipendam, bisa lever saya!

Disinilah pentingnya manajemen emosi.

Menahan marah bukan memendam. Karena memendam akan membuatnya meletus suatu saat kelak.

Banyak orang berupaya memenej emisi. Ada yang menulis. Ada yang tarik napas. Ada yang menjauh, setelah stabil baru mendekat. Ada yang mengamalkan hadits Nabi dengan:

Duduk ketika amarah dalam posisi berdiri.

Baring ketika duduk.

Berwudhu.

...

Membaca buku manajemen emisi sangat dianjurkan. Salah satu rekomendasi saya, Ibu Galak Kasihan Anak. Seharga 31.000. Kirim dari Tangerang.

Eh? Jualan toh? Awalnya tadi tidak niat iklan, kok,nyerempet ke dagang?

Hihihi

Wa Saripah

0 Comments