Januari 2017

"Umi, tadi teman si tiiiiiiiit lempar kucing. Kasihan kucingnya Umi." Ucap Hafshoh.

"Tidak dilarang kah?" Responku.

"Dilarang Umi, sama bapaknya."

"Oh, iya, itu bagus. Harus distop. Kasian kucingnya. Mungkin anaknya belum tau."

Kalau saya nilai, Hafshoh ini, mirip saya. Sensi sekali kalau hewan gimana-gimana. Jangan heran kalau minggu lalu kejadiannya begini:

Me: Nak, mana mi kuenya Hafshoh? Sudah Hafshoh habiskan?

Sebelum saya ceritakan jawaban Hafshoh, perlu diketahui, kue ini harganya agak mahal buat kantong saya. Saya beli 3. Pas saya tengok, habis dari kantongnya.

H: Oh, saya sudah makan .

Me: Tiga-tiganya?

H: Dua saja sa makan Umi.

Me: Satunya mana pale? Biar buat Umi di?

H: Sa sudah kasih ayam Umi. Kasihan, kayaknya da lapar tadi ayamnya. da kotek-kotek terus.

Me: %#@#&**:""%#$&&*:?????

Hela napas. Mencari logika.

Me: Pintarnya, masyaalloh. Lain kali kalau ayamnya lapar, nanti kita kasih jagung nah. Kalau Hafshoh mau kasih kue itu ayam, izin dulu Umi e.

Dia mengangguk. Saya telan ludah.

Rezeki memang sudah diatur. Hehehehe...

------------------------

Sesiang tadi, dia sibuk mewarnai origami yang kami buat.

Kok origami diwarnai?

Hehehe, kertasnya pake semboyan, tak ada origami, kertas HVS bekas pun jadi.

#Tantangan10Hari
#Day2
#Level7
#KuliahBunsayIIP
#BintangKeluarga

2 Comments

  1. Rasanya agak-agak gimana ya bun... Hehe... Hafshoh keren, penyayang binatang banget berarti ya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya bun.... semoga bunda..
      makadih bunda nova

      Delete