Kemarin, pohon nangka depan kios ditebang sebagian. Rencana kan mau ada pelebaran jalan. Jadi, mau tak mau, kami harus siap menghadapi terik yang langsung turun hampir tanpa aling-aling.

Suasananya terasa betul siang pertama ini. Udara yang berhembus, membawa hawa panas.

Entah bagaimana bila seluruh bagian pohon nangka ditebang...

Saya bukan penyuka AC. Semoga pohon pelindung di jalan tetap digalakkan.

Ada bagusnya juga kalau pohon pelindung berupa buah. Tiap berapa meter beragam variannya. Mungkin tidak perlu lagi beli buah. Asal jangan dikatapel sebelum matang, kecuali untuk bumil.

Oh ya, perasaan sumu ini, bukan hanya saya yang rasa. Penjual Bakso dan pemilik kios-kios ini, juga merasa hal serupa.

Saya memilih duduk di sebelah pohon nangka. Batangnya yang besar, lumayanlah buat penghalang. Dari panas yang tepat jatuh di depan pintu kiosku. Poster seorang calon gubernur juga ikut menahan sinar ke saya.

Save pohon nangka

0 Comments